JAKARTA-Pemerintah harus segera mengendalikan utang luar negeri swasta untuk mengatasi defisit neraca transaksi berjalan. “Salah satu cara mengatasi defisit neraca transaksi berjalan adalah dengan arus modal asing, namun arus modal asing tidak bisa selalu diandalkan karena membengkaknya pembayaran kembali utang luar negeri swasta,” kata ekonom EC-Think, Aviliani di Jakarta, Kamis,(21/3).
Lebih jauh Komisaris BRI ini menambahkan saat ini komposisi utang luar negeri swasta sudah hampir sama dengan utang luar negeri pemerintah yakni masing-masing 125 miliar dolar AS dan 126 miliar dolar AS.
Berdasarkan catatan, beban pembayaran kembali utang luar negeri swasta terus melonjak dari 6,1 miliar dolar AS pada kuartal III-2006 menjadi 40,2 miliar dolar AS pada kuartal III-2012. Sedangkan beban pembayaran kembali utang luar negeri pemerintah sendiri hanya 1,1 miliar dolar AS. “Beban swasta besar karena sifatnya short-term (jangka pendek), sedangkan pemerintah kecil karena long-term (jangka panjang). Semakin besar outstanding plus singkatnya tenor sama dengan meningkatnya beban,” ujarnya.
Komentari tentang post ini