JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menyebutkan kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan III-2019 terindikasi ekspansif, meskipun dengan laju yang lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia sebesar 52,04 persen pada triwulan III-2019, sedikit lebih rendah daripada 52,66 persen pada triwulan II-2019,” kata Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam info terbarunya di Jakarta, Kamis.
Menurut BI, fase ekspansi terjadi pada hampir seluruh sub-sektor, namun terpantau adanya perlambatan pada sub sektor makanan, minuman, dan tembakau serta tekstil, barang dari kulit dan alas kaki.
Di sisi lain, menurut BI , kontraksi yang terjadi pada barang kayu dan hasil hutan lainnya sejak triwulan lalu terlihat masih berlanjut pada triwulan III-2019.
Dikatakan, perlambatan ekspansi kegiatan usaha diprakirakan akan terus berlanjut di triwulan IV 2019. Hal tersebut juga tercermin pada prakiraan PMI – BI triwulan IV-2019 sebesar 51,90 persen yang lebih rendah daripada triwulan sebelumnya.
Perlambatan ekspansi usaha, kata Bank Indonesia, diprakirakan terjadi pada beberapa subsektor seperti industri tekstil, barang kulit dan alas kaki; industri kertas dan barang cetakan; industri pupuk, kimia dan arang dari karet serta industri semen dan barang galian non logam.