JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat tren perbaikan kinerja transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat terus berlanjut pada triwulan I-2014. Defisit transaksi berjalan turun dari US$4,3 miliar (2,12% PDB) pada triwulan IV-2013 menjadi US$4,2 miliar (2,06% PDB) pada triwulan I-2014.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan perbaikan ini bersumber dari penurunan impor barang dan berkurangnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan. “Impor nonmigas masih terkontraksi mengikuti moderasi permintaan domestik sebagaimana tercermin dari menurunnya impor bahan baku dan barang modal,” jelas dia di Jakarta, Jumat (9/5)..
Meskipun impor nonmigas mengalami penurunan, surplus neraca perdagangan nonmigas triwulan I-2014 tercatat lebih rendah daripada triwulan IV-2013 dipengaruhi ekspor nonmigas yang secara nominal kembali tumbuh negatif karena melemahnya permintaan global terutama Tiongkok, penurunan harga komoditas global serta pengaruh temporer kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah. Selain itu, impor migas juga terkontraksi lebih dalam mengikuti pola konsumsi BBM yang lebih rendah di awal tahun. Namun demikian, ujarnya ekspor migas yang juga tumbuh negatif seiring turunnya produksi minyak menyebabkan defisit neraca perdagangan migas meningkat. Sementara itu, penurunan defisit neraca jasa disebabkan oleh berkurangnya pengeluaran jasa transportasi, mengikuti turunnya impor barang, dan pengeluaran jasa travel, mengikuti turunnya jumlah penduduk Indonesia yang bepergian ke luar negeri pascaberakhirnya musim haji dan masa liburan akhir tahun. “Dalam periode yang sama, defisit neraca pendapatan juga menyusut, terutama akibat berkurangnya pembayaran bunga utang luar negeri sesuai jadwalnya,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini