JAKARTA-Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menawarkan Google untuk ikut dalam upaya menciptakan seribu teknoprenur di Indonesia. “Google dapat berperan untuk menciptakan bibit-bibit (seed) startup sehingga mereka dapat menjadi teknoprenur,” kata Rudiantara usai berbincang dengan co-Founder Google Sergey Brin di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (29/12).
Dalam pertemuan tersebut, Rudiantara menyampaikan inisiatif untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan menciptakan 1000 teknoprenur sampai tahun 2020. “Sergey sangat mendukung hal itu bahkan akan menambah target program pengembangan teknoprenur di Indonesia sehingga membantu penciptaan sebagian dari 1000 startup tersebut,” jelasnya.
Sergey Brin menyambut baik upaya Indonesia memajukan ekonomi digital. “Itu upaya yang bagus. Di Indonesia sudah ada beberapa yang sangat cepat berkembang misalnya aplikasi terkait transportasi,” jelas Sergey usai pertemuan seraya menjelaskan bahwa Google juga akan mendorong aplikasi-aplikasi untuk going global.
Google memiliki Program Google Launchpad Accelerator yang khusus mendukung pengembangan startup di seluruh dunia. Melalui program yang digelar di India, Brazil, dan Indonesia itu, Google memberikan pembelajaran terkait pengembangan startup. “Tadi sempat dibicarakan Google dapat membantu menumbuhkan kira-kira 8 startup untuk tahun depan, kemudian ditingkatkan sampai 30 di tahun setelahnya. Maka kita mendorong Google agar mau meningkatkan lagi jumlahnya, dan Sergey pun menyetujuinya,” tambah Rudiantara.
Menteri Rudiantara menyampaikan kembali sewaktu kunjungan ke Silicon Valley akhir Oktober lalu Presiden Joko Widodo tidak hadir karena mempercepat lawatannya di Amerika Serikat. Namun, menurut Rudiantara Presiden sangat perhatian terhadap upaya memajukan ekonomi digital nasional agar menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. “Presiden masih ingin mengunjungi Silicon Valley ke depan,” tutupnya.
