JAKARTA-Eskalasi tensi di Irak menyebabkan harga minyak naik ke level tertinggi sejak September 2013 dengan WTI tembus level US$107/barrel hari ini dan Brent tembus US$113/barrel. Sementara itu, data retail sales AS yang dirilis malam kemarin menunjukkan perlambatan dari periode sebelumnya, sedangkan jobless claim meningkat di atas ekspektasi pasar. Kombinasi ini mendorong pelemahan bursa AS kemarin dipimpin oleh sektor consumer discretionary dan industrial. Sejumlah komoditas metal melanjutkan pelemahan di bursa London dengan Timah turun 1.1% dan Nikel turun 1.7%.
Analisa harian analis saham PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menjelaskan sentimen negatif dari bursa AS turut mendorong pelemahan bursa Asia hari ini. Sementara itu, EIDO ditutup melemah 1.09% kemarin. “Rupiah kembali menguat di kisaran Rp11,780/US$,” jelasnya seperti dikutip dari laman samuel.co.id di Jakarta, Jumat (13/6). Lana memperkirakan adanya koreksi lanjutan pada IHSG akibat sentimen negatif yang membayangi bursa global. “Pelemahan sejumlah komoditas metal selama tiga hari terakhir meningkatkan potensi koreksi lanjutan pada saham sektor metal mining hari ini,” pungkasnya.