JAKARTA-Lamanya pembangunan rel Kereta Bandara, karena pembebasan lahan menjadi kendala utama. Ada sekitar 36 hektare lahan yang terkena proyek itu dengan panjang sekitar 12,6 kilometer. “Mudah-mudahan Idul Fitri tahun ini pengerjaan fisik (dimulai),” kata Direktur Utama KAI Ignasius Jonan, Selasa, (11/03/2014)
Menurut Jonan, proses konstruksi untuk bagian KAI, dari Batu Ceper hingga Bandara Soetta akan dimulai pada pertengahan 2014. Setidaknya Kereta Bandara ini, paling lambat akhir 2015. “Harapan saya mudah-mudahan akhir tahun 2015 sudah bisa dioperasikan,” ujarnya
Lebih jauh Jonan menambahkan saat ini KAI sedang melakukan pembebasan lahan. Oleh karena itu, guna mempercepat pembebasan lahan, maka KAI menunjuk petugas pembebasan lahan independen untuk menentukan nilai ganti rugi (appraisal) lahan yang akan dibayarkan kepada warga. “Jadi sampai sekarang masalah pembebasan tanah secara prosedur sudah hampir selesai,” ungkapnya.
Jonan menjelaskan seberapa jauh langkah yang sudah ditempuh saat ini. “Nanti kita proses untuk negosiasi, nunjuk appraisal independen. Itu yang akan dinegosiasikan kepada pemilik lahan,” tuturnya.
Menurut Jonan, untuk pelaksanaan proses kontruksi, PT KAI tela menggelontorkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk pembangunan proyek KRL Bandara Soetta ini. “Rp 2 triliun kurang lebih, itu termasuk pembebasan lahan,” imbuhnya. (ek)