KPA Jatim : Bagi-Bagi Kondom Melanggar Etika dan Norma

Tuesday 3 Dec 2013, 8 : 04 pm
by

SURABAYA-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Jawa Timur menyatakan tidak akan membagi-bagikan kondom gratis di Jatim dalam Program Pekan Kondom Nasional yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) mulai 1-7 Desember ini. Demikian penegasan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Timur, dr Otto Bambang Wahyudi kepada wartawan, Selasa (3/11).

“Yang harus dipahami, kondom adalah alat kesehatan, bukan untuk melegalkan seks bebas. Penggunaan kondom juga harus terarah, sebagai alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri,” ujar dr Otto .

Pihaknya mengaku tidak mungkin melaksanakan program bagi-bagi kondom di ruang publik di Jawa Timur. Selain melanggar etika dan norma lokal, tidak ada instruksi dari KPA Pusat maupun Kementerian Kesehatan untuk melakukan pembagian kondom gratis pada masyarakat di tempat umum.

Otto menambahkan bahwa berdasar Permenkes nomor 21 tahun 2011 tentang Penanggulangan HIV/AIDS pasal 14  tentang penanggulangan AIDS, penggunaan kondom secara konsisten adalah cara terakhir untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS,.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr Harsono. Menurutnya, tidak ada instruksi dari Menteri Kesehatan untuk melakukan program bagi-bagi kondom gratis di Pekan Kondom Nasional.

“Dalam penanggulangan AIDS, yang diutamakan adalah mencegah orang melakukan seks bebas, tidak berganti-ganti pasangan, dan tetap setia dengan pasangan masing-masing. Itu yang benar,” ujarnya, Selasa (3/11).

Harsono mengungkapkan, kalaupun ada program pembagian kondom gratis, tidak mungkin dilakukan di ruang publik terbuka. “Hanya dilakukan di kelompok sasaran, misalnya di klinik kebidanan, rumah sakit, atau praktik dokter pribadi,” ujarnya.

Sementara itu, tanggapan beragam juga disampaikan masyarakat umum terkait pekan kondom nasional. Rofiq  misalnya, warga Surabaya Utara tersebut menyatakan bahwa pembagian kondom bermanfaat bagi masyarakat. “Bagi-bagi kondom bisa mendidik masyarakat agar menggunakan kondom. Apalagi sekarang makin banyak orang yang suka berganti-ganti pasangan, bahkan ke lokalisasi,” ungkapnya.

Sementara itu, pendapat berbeda diungkapkan Wakhid, mahasiswa salah satu PTN di Surabaya ini menyatakan bahwa pembagian kondom sangat memalukan, karena tak ubahnya seperti pengakuan dan melegalkan seks bebas. “Menanggulangi penyebaran Aids kok bagi-bagi kondom, seharusnya pendidikan merubah perilaku agar menjauhi seks bebas, seks menyimpang dan  narkoba. Bagi-bagi kondom malah menjerumuskan masyarakat, terutama generasi muda agar melakukan seks bebas dengan menggunakan kondom,” jarnya heran..

seperti diketahui, Pekan Kondom Nasional yang digagas Kementerian Kesehatan dan diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) menjadi kontroversi karena ditolak organisasi masyarakat keagamaan. Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengatakan kegiatan tersebut bukan hal yang terlarang. “Lebih bahaya bagi-bagi rokok dari pada kondom,” kata Menkes

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perbankan Asing Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia

JAKARTA-Managing Director dan Head of Institutional Banking Group PT Bank

OJK Resmikan Bank Wakaf Mikro di Jayapura

JAYAPURA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperluas penyediaan akses