KPK Perpanjang Masa Cekal Sutan Bhatoegana

Tuesday 5 Aug 2014, 9 : 31 pm
by

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa pencegahan bepergian ke luar negeri terhadap tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi pembahasan anggaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sutan Bhatoegana. Perpanjangan masa pencegahan  bagi politisi Partai Demokrat ini berlaku untuk enam bulan ke depan. ” Sejak 24 Juli lalu, masa pencegahan tersangka SBG (Sutan Bhatoegana)  yang diajukan KPK ke Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM akan berlaku hingga 6 bulan ke depan,”  ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi, saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/8).

Namun Johan mengaku belum tahu kapan penyidik lembaganya mulai menahan Ketua Komisi VII DPR tersebut. Menurut dia, penahanan akan dilakukan setelah berkas perkara yang diusut pihaknya akan rampung. “Nanti kalau berkas perkaranya selesai segera ditahan. Penahanan itu kewenangan penyidik dan untuk kepentingan penyidikan,” kata Johan.

Disinggung mengapa Sutan tidak langusng dikenai tahanan badan, Johan mengaku belum mengetahuinya. “Belum, belum tahu saya,” ujar Johan.

Sebelumnya diketahui, Sutan sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 14 Mei 2014. Sutan disangkakan dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

Sutan disangka menerima hadiah atau janji terkait pembahasan anggaran. Sutan diduga menerima uang sebesar US$200 ribu dari Rudi Rubiandini. Hal itu termasuk dalam vonis hakim untuk terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), akhir April 2014.

Uang itu disebut pemberian dari Widodo Ratanachaitong sebesar US$500 ribu. Namun, Rudi menyimpan sisanya dalam deposit box di Bank Mandiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

HSBC dan PSF Intensifkan Program Edukasi Perbankan dan Keuangan

MEDAN-HSBC berkolaborasi dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) kembali menegaskan komitmennya

Hadapi MEA, DPD Diminta Kurangi Beban Defisit

JAKARTA-Indonesia merupakan basis produksi dan sekaligus basis pasar dalam menghadapi