Kredit Satu Triliun Untuk Tol Cipali

Wednesday 26 Jun 2013, 9 : 17 pm
Tol CIPALI
Ilustrasi

JAKARTA-Sekitar 22 perbankan nasional mengucurkan kredit sindikasi untuk membiayai proyek  pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali)  sepanjang 116 Km.

Adapun pinjaman yang dikucurkan sekitar Rp1 triliun.

“Kami menyadari bahwa proyek tol Cipali ini sangat strategis untuk mendorong ekonomi nasional dan menciptakan manfaat ekonomi yang tinggi bagi masyarakat di sekitar proyek tol,” kata Presiden Direktur Lintas Marga Sedaya,  Muhammad Fadzil di Jakarta, Rabu,(26/6).

Pencairan kredit sindikasi perbankan senilai sekitar Rp 1 triliun ini untuk tahap pertama.

Dan merupakan bagian dari kredit sindikasi 22 bank yang dipimpin oleh Bank Central Asia (BCA) bersama dengan Bank DKI dengan komitmen pinjaman Rp 8,8 triliun.

Muhammad Fadzil menambahkan pencairan kredit dari perbankan nasional ini menjadi bukti dari komitmen dan kerja keras LMS untuk mempercepat pembangunan jalan tol Cipali.

Proyek ini diharapkan selesai dan dapat beroperasi pada tahun 2015 mendatang.

“Oleh karena itu, kami berharap dukungan seluruh pihak agar pembangunan ini dapat segera selesai,” ujarnya.

Hingga Juni 2013, progres konstruksi pada seluruh ruas tol Cipali sudah mencapai 4,4% dari total target sebesar 3%.

Dengan pencairan kredit sindikasi dari perbankan ini progres konstruksi diharapkan akan dapat berjalan lebih cepat.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pencairan kredit tahap pertama ini bisa dilakukan setelah LMS mampu memenuhi seluruh syarat-syarat administrasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS

BPS: Juli 2023, Neraca Perdagangan Surplus US$1,31 Miliar

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$1,31

Indonesia Tolak Liberalisasi Produk Sensitif

NAY PYI TAW-Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menolak usulan liberalisasi