Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 6% menjadi Rp 124,5 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.
Dia menambahkan, giro dan tabungan atau CASA naik 11% menjadi Rp 50 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,3% dari 44,3% pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular.
Namun untuk Deposito tercatat menurun 4% menjadi Rp 53,7 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal.
Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya.
Lebih lanjut, rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 93,5%.
Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,6%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5%.
Dia mengatakan Bank Danamon terus meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) Danamon tercatat pada 3,1% dibandingkan dengan 3,2% pada kuartal pertama tahun lalu.
“Biaya Kredit (cost of credit) juga menurun 4% menjadi Rp 798 miliar. Rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) berada pada tingkat 2,5% atau membaik dibandingkan 2,7% pada setahun sebelumnya dan 3,1% pada kuartal sebelumnya,” pungkasnya.