Kuartal I-2013, Penyerapan Anggaran OJK Baru 4,32%

Wednesday 15 May 2013, 9 : 25 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Tingkat penyerapan anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama kuartal I-2013 masih sangat rendah.

Dikutip dari LAPORAN TRIWULANAN OTORITAS JASA KEUANGAN  TRIWULAN I – 2013, anggaran yang telah digunakan  mencapai Rp 73.026.064.867 atau sebesar 4,32% dari total anggaran.

Untuk tahun 2013, alokasi anggaran OJK untuk  membiayai kegiatan operasional, administratif, pengadaan aset dan kegiatan pendukung lainnya ditetapkan sebesar Rp 1.689.093.057.000.

Anggaran OJK digunakan untuk membiayai  kegiatan operasional, administratif, pengadaan  aset dan kegiatan pendukung lainnya.

Untuk mendukung kegiatan OJK, pemerintah melakukan penempatan dana awal ke OJK  yang berasal dari APBN yang jumlah dan peruntukannya ditentukan atas persetujuan  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Rendahnya penyerapan anggaran tersebut terutama karena pelaksanaan tugas dari satuan kerja dan unit kerja masih dalam tahap persiapan serta belum adanya tagihan atas beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada triwulan I-2013.

Selain hal tersebut terkait dengan pengadaan  aset belum ada realisasi karena pengadaannya  masih dalam tahap pelelangan.

Menyikapi masalah ini,  OJK melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada  satuan kerja dan/atau unit kerja terhadap ketentuan mengenai pelaksanaan anggaran.

Selain itu, OJK juga akan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran secara periodik/berkala.

Berdasarkan UU, keuangan OJK bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau pungutan dari pelaku industri di sektor  jasa keuangan.

Dalam penjelasan Undang-Undang OJK tersebut ditegaskan bahwa pada saatnya nanti OJK harus mampu membiayai  kegiatannya secara mandiri yang bersumber  dari pungutan kepada pelaku industri dengan  tetap memperhatikan kemampuan mereka dan kebutuhan pendanaan OJK.

Pembiayaan yang bersumber dari APBN tetap diperlukan saat  pungutan dari industri belum dapat sepenuhnya membiayai kegiatan operasional OJK secara  mandiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pasar Antisipasi Rilis BI Rate

JAKARTA-Bursa AS kembali melanjutkan penguatannya dalam 7 hari berturut-turut memfaktorkan

Ketua GMNI DKI Jakarta: Netralitas Aparat Negara Sedang Dipertaruhkan

JAKARTA-Belakangan ini, public disajikan dengan berbagai perdebatan proses Pemilihan Umum