Kuartal Pertama, Laba Bersih FAST Anjlok Jadi Rp5,41 Miliar

Wednesday 9 Sep 2020, 10 : 16 pm
by
PT Fast Food Indonesia Tbk

JAKARTA-Pada Kuartal I-2019, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp5,41 miliar dari perolehan di pada Kuartal I-2019 yang mencapai Rp50,31 miliar.

Penurunan laba ini sejalan dengan penurunan pendapatan dan peningkatan sejumlah beban usaha selama tiga bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan keterbukaan informasi FAST yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (9/9), selama Kuartal I-2020 perusahaan pemegang merek KFC ini mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,52 triliun atau lebih rendah dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp1,53 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan KFC selama tiga bulan pertama tahun ini meningkat menjadi Rp585,15 miliar dari Rp572,97 miliar.

Maka, laba bruto FAST pada semester pertama tahun ini tercatat senilai Rp933,1 miliar atau mengalami penurunan dibanding Semester I-2019 yang sebesar Rp957,95 miliar.

FAST juga mengalami peningkatan jumlah beban pokok penjualan dan distribusi di Kuartal I-2020 menjadi Rp755,76 miliar dari Rp725,4 miliar pada Semester I-2019.

Selain itu, selama tiga bulan pertama tahun ini FAST juga mengalami kenaikan  beban umum dan administrasi menjadi sebesar Rp189,41 miliar, serta beban operasi menjadi Rp2,32 miliar.

Namun, selama Kuartal I-2020 perseroan mampu mencatatkan kenaikan penghasilan operasi lainnya menjadi Rp21,41 miliar dari Rp11,6 miliar pada periode yang sama di 2019.

Meski demikian, laba usaha FAST di kuartal pertama tahun ini tercatat menurun tajam menjadi senilai Rp7,01 miliar dari Rp59,19 miliar pada Kuartal I-2019.

Selama tiga pertama tahun ini, penghasilan keuangan FAST tercatat menurun menjadi Rp6,52 miliar dari Rp8,8 miliar pada periode yang sama di 2019.

Dan, beban keuangan KFC selama Kuartal I-2020 meningkat menjadi Rp9,86 miliar dari Rp4,57 miliar pada Kuartal I-2019.

Per 31 Maret 2020, total liabilitas FAST tercatat sebesar Rp1,94 triliun atau mengalami kenaikan dibanding posisi per 31 Desember 2019 senilai Rp1,74 triliun.

Sedangkan, total ekuitas perseroan pada akhir Kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp1,68 triliun atau lebih besar dari posisi per akhir Desember 2019 yang senilai Rp1,66 triliun

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ikrar Petani MSP Tolak Impor Beras oleh Pemerintah

JAKARTA-Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDI Perjuangan (PDIP) menggelar

DPD Usulkan Pembentukan Sekjen Parlemen

BUKIT TINGGI-DPD RI mengusulkan pembentukan sekretaris jenderal parlemen. Usulan DPD