Kubu Jokowi Tak Gentar Digugat Prabowo

Thursday 24 Jul 2014, 10 : 44 pm
by

JAKARTA-Ambisi Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden Indonesia tampaknya sangat besar. Ini terihat dari sikapnya yang tetap ngotot menggugat hasil pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan Joko Widodo sebagai pemenang kontestasi politik 2014 ini.

Ketua Tim Pemenangan Jokowi – JK, Tjahjo Kumolo mengaku tidak gentar dengan langkah Prabowo-Hatta menggugat hasil pilpres 2014 ke MK.

Menurut dia, KPU sudah transparan sehingga sangat sulit melakukan kecurangan di Pilpres 2014. “PDI Perjuangan taat konstitusi, KPU sudah transparan, Bawaslu sudah terbuka, rekap suara berjenjang. Ada indikasi pelanggaran juga sudah berjenjang. Itu hak mereka. Kita sudah siapkan tim hukum kami seandainya diperlukan,” kata Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/7).

Dia juga sudah menyiapkan saksi-saksi dalam gugatan tim hukum Prabowo-Hatta ke MK. Dia tak khawatir sedikitpun dengan gugatan itu. “Kita siapkan saksi-saksi, C1 kami juga siap. Bawaslu sudah ada update data indikasi pelanggaran dari tiap daerah,” tegas dia.

Apalagi, perbedaan suara sesuai rekapitulasi KPU antara Jokowi- JK dan Prabowo-Hatta lebih dari 8 juta. Perbedaan itu yang dinilai sulit untuk dikejar meskipun menggugat ke MK.

Sebelumnya, Timses Prabowo- Hatta , Tantowi Yahya mengatakan menggugat hasil pilpres ke MK. Pihaknya bakal membawa bukti-bukti kecurangan yang terjadi selama sebelum dan saat pencoblosan.

Tantowi mengatakan, kubunya bakal menggugat hasil pilpres ke MK pada Pukul 17.00 WIB hari ini. Angka yang diperoleh dari tabulasi yang dimiliki, berbeda dengan hasil hitung KPU. “Real count kita itu tidak sama dengan rekap KPU. Kita lebih percaya data kita karena tabulasi. Bukan data yang seperti di website KPU,” kata Tantowi saat dihubungi, Kamis (24/7).

Dia menilai, scanning C1 KPU yang digemborkan sebagai upaya transparasi penghitungan bukan berarti tak bisa dicurangi. Tantowi mengaku punya data-data kejanggalan pilpres, termasuk jumlah pemilih yang tak sesuai dengan surat suara. “Itu hanya data scanning dari C1. Yang tidak dielaborasi. Di tiap TPS hanya disebut jumlah yang mencoblos misalnya 500, enggak disebut apakah sama enggak dengan jumlah surat suara,” tegas dia.

Gugatan ini, lanjut dia, bukan perkara menang atau kalah. Melainkan hanya ingin menuntut keadilan dari penyelenggaraan pemilu oleh KPU yang dinilai tidak baik. “Yang kita tuntut bukan masalah menang atau kalah tapi bicara kualitas demokrasi. Kalau menang tapi menemukan kejanggalan seperti ini, kita akan lapor KPU,” pungkasnya. (GAM/ABD)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tidak Ada Warga Asing, Korban Meninggal Akibat Tsunami di Selat Sunda Jadi 222 Orang

JAKARTA-Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai

Tampil di Hajatan Rakyat, Slank Akan Bawakan Lagu Khusus untuk Ganjar-Mahfud

JAKARTA-Grup band Slank akan tampil dan membawakan lagu yang diciptakan