JAKARTA-PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengalami penurunan laba bersih sepanjang 2019 menjadi Rp295,07 miliar dari Rp850,09 miliar, akibat penurunan nilai penjualan bersih di sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi ERAA yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (6/7), jumlah penjualan bersih ERAA selama 2019 tercatat senilai Rp32,94 triliun atau lebih rendah dibandingkan dengan raihan di sepanjang 2018 yang mencapai Rp34,74 triliun.
Namun, pada 2019 ERAA mampu menekan jumlah beban pokok penjualan menjadi Rp30,1 triliun dari Rp31,57 triliun.
Sehingga, laba bruto perseroan untuk sepanjang tahun lalu tercatat Rp2,85 triliun atau mengalami penurunan dibanding 2018 yang sebesar Rp3,17 triliun.
Sementara itu di sepanjang 2019, ERAA mencatatkan beban penjualan dan distribusi mencapai Rp1,36 triliun, beban umum dan administrasi sebesar Rp972,93 miliar, sedangkan beban lainnya senilai Rp7,23 miliar.
Namun, jumlah pendapatan lainnya di sepanjang 2019 tercatat meningkat menjadi Rp7,23 miliar dari Rp6,17 miliar di 2018.
Dengan demikian, laba usaha ERAA di sepanjang 2019 tercatat menurun menjadi Rp777,11 miliar dari Rp1,53 triliun pada 2018.
Adapun laba per saham dasar ERAA per akhir tahun lalu menurun menjadi Rp29 per lembar atau lebih rendah dibanding posisi per akhir 2018 yang mencapai Rp274 per saham.
Per 31 Desember 2019, jumlah liabilitas berhasil ditekan menjadi Rp4,77 triliun dari Rp7,86 triliun per 31 Desember 2018.
Sedangkan, jumlah ekuitas per akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp4,98 triliun atau lebih tinggi dibanding per akhir 2018 yang senilai Rp4,82 triliun.
