JAKARTA – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melaba US$26,49 juta (US$0,0033 per saham) pada semester I 2024, melejit 207,97% jika dibandingkan US$8,6 juta ( US$0,0011 per saham) pada periode sama 2023.
Lonjakan laba tersebut, menurut laporan keuangan Juni 2024, dikutip Senin (02/9/2024) didukung antara lain oleh turun beban pokok pendapatan sebesar 18,97% menjadi US$193,97 juta pada semester I 2024, dari US$239,39 juta pada semester I 2023.
Penurunan beban pokok pendapatan di atas mendorong laba kotor emiten ketenagalistrikan, pertambangan dan perkebunan itu tumbuh 41% menjadi US$54,71 juta pada semester I 2024, dibanding US$38,79 juta semester I 2023.
Adapun laba usaha emiten beraset US$938,69 juta per Juni 2024 itu mencapai US$65,91 juta, meningkat 68,46% dibanding US$39,12 juta pada semester I 2023.
Meski laba tumbuh, pendapatan TOBA semester I 2024 turun 10,6% jadi US$248,67 juta, dari US$278,19 juta pada semester I 2023. Sebesar US$204,36 juta (82,18%) pendapatan TOBA berasal dari penjualan batubara.
Sedangkan sektor ketenagalistrikan, treatment dan pembuangan limbah, penjualan sewa kendaraan listrik, serta penjualan tandan buah segar, inti sawit dan minyak sawit mentah (CPO/crude palm oil) menyumbang  US$44,27 juta (17,80%).