Mahasiswa Unika Atma Jaya Kembangkan Robot Untuk Misi Penyelamatan Bencana

Thursday 18 Jul 2019, 12 : 36 am
by
Robot pendeteksi gempa tersebut dilengkapi dengan teknologi hybrid sehingga mampu bergerak dengan roda dan berjalan dengan kaki pada lingkungan industri maupun alam.

JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.564 kejadian bencana alam di Indonesia sepanjang tahun 2018. Badai, tanah longsor, gempa bumi dan serangan teror kerap meninggalkan kerusakan yang meluas, mulai dari kerusakan pada lingkungan hidup hingga menimbulkan korban jiwa.

Para korban yang terkena bencana seringkali sangat sulit dijangkau oleh tim pencari dan penyelamat karena lokasinya. Selain lokasi, informasi mengenai medan yang ditempuh juga mempengaruhi jalannya misi pencarian. Seringkali minimnya kendaraan bantu dalam kegiatan pencarian menjadi keterbatasan dalam melakukan misi penyelamatan.

Permasalahan ini membuat anak bangsa terus berinovasi untuk menciptakan teknologi pencarian dan penyelamatan pada keadaan bencana. Salah satunya mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin Unika Atma Jaya, yaitu Yosua Kurniawan, selaku Ketua Tim, Ferdinand Edlim, selaku Anggota 1, Febrian Andika, Anggota 2, dan Christiand, S.T., M.Eng, selaku Dosen Pembimbing Prodi Teknik Mesin Unika Atma Jaya, yang mengembangkan Search and Rescue Hybrid Robot (SRHR).

SRHR tersebut dilengkapi dengan mekanisme gerak hybrid berupa roda dan kaki bermiripan dengan hewan laba-laba. Robot dengan mekanisme gerak hybrid ini berguna untuk membantu kegiatan pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Robot dengan mekanisme tersebut juga dimungkinkan untuk digunakan dalam lingkungan industri maupun lingkungan alam seperti gua, tanah, dan jalan berbatu.

“Produk ini merupakan prototype yang masih akan kami kembangkan. Masih banyak hal yang harus dicoba seperti pengaplikasian feedback control, image recognition, GPS, serta proses pembuatan produk yang lebih dapat diandalkan,” jelas Yosua.

Yosua juga memaparkan bahwa selama ini mereka hanya mengandalkan teknologi 3D printing sehingga masih banyak yang harus dilakukan untuk menyempurnakannya. Robot SRHR ini baru dilakukan uji coba fungsi modul dan pergerakannya saja. Robot ini didesain sesederhana mungkin sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pengembang lain.

“Diharapkan nantinya robot ini akan berguna untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan pada bencana di Indonesia,” tuturnya.

Pembuatan prototype robot ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan dan di biayai oleh Dirjen Belmawa Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hasil prototype robot ini telah ditampilkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta 2018.

Pengembangan SRHR ini dilakukan di bawah Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin, Unika Atma Jaya. Selain Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya juga membuka Program Studi Teknik Elektro, Teknik Industri, dan Sistem Informasi dengan kurikulum yang terus mengikuti perkembangan zaman dan sertifikasi yang berguna sebagai bekal di dunia industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT Samudera Indonesia Tbk

Medialoka Hermina Bukukan Laba Rp437,34 Miliar pada 2023

JAKARTA – PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL) mencatat kinerja keuangan yang

Lapor Pajak Tanpa Repot dengan Aplikasi E-Filing

JAKARTA-Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak telah menyediakan fasilitas e-Filing bagi wajib