MDKA Yakin Pra-studi Kelayakan Proyek Tembaga Tujuh Bukit Selesai di 2021

Thursday 10 Sep 2020, 8 : 20 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memperkirakan, pra-studi kelayakan Proyek Tembaga Tujuh Bukit akan rampung pada tahun depan, sehingga perseroan berharap bisa merealisasikan rencana produksi tembaga hingga 90 ribu ton dan emas seberat 300 ribu ons.

Berdasarkan materi Public Expose MDKA yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (10/9), pada rencana awal MDKA, Proyek Tembaga Tujuh Bukit akan memproduksi sekitar 70 ribu-90 ribu ton tembaga dan sekitar 200 ribu-300 ribu ons emas selama lebih dari 20 tahun.

Manajemen MDKA menyebutkan, proyek tersebut bisa diperpanjang selama beberapa dekade. Perseroan mengaku, terowongan bawah tanah sepanjang 1,9 kilometer telah berhasil diselesaikan pada Juni 2020 yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pengeboran bijih. “Pra-studi kelayakan akan selesai pada 2021”.

MDKA mengungkapkan, berdasarkan laporan TB Copper Resources 2019, Proyek Tembaga Tujuh Bukit mengandung 8,8 juta ton tembaga dan 28 juta ons emas.

Perlu diketahui, pada 2019 tambang emas di Proyek Tembaga Tujuh Bukit mampu memproduksi emas sebesar 223 ribu ons dengan nilai pendapatan mencapai USD312 juta.

Berdasarkan hasil produksi emas tersebut, maka pertumbuhan produksi di 2019 menjadi sebesar 33 persen (year-on-year).

Sehingga, kinerjanya tercatat berhasil mempertahankan All-in Sustaining Costs (AISC) di level USD600 per oz

“Mengingat adanya ketidakpastian geopolitik, harga emas telah meningkat secara signifikan dalam jangka panjang dan banyak analis memperkirakan tren ini akan berlanjut, karena banyak faktor, termasuk pelonggaran kuantitatif atau pencetakan uang yang dilakukan pemerintah-pemerintah secara global,” demikian dipaparkan dalam Materi Public Expose MDKA.

Materi tersebut juga menyebutkan, pada April 2020, Bank of America Merrill Lynch telah menaikan target harga emas untuk 18 bulan ke depan menjadi senilai USD3.000 per oz.

Harga tembaga juga telah berkinerja baik di 2020 (naik 9,1 persen secara year-to-date).

Sebagian besar analis melihat kecenderungan peningkatan jangka panjang pada harga tembaga, karena kegunaan tembaga sangat dibutuhkan oleh sektor industri, seperti kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

HKTI Gelar Rakernas 2022 Untuk Memantapkan Konsolidasi Organisasi

JAKARTA-Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

DPD: Pemda Tak Maksimal Tangani Bencana Asap

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menilai Pemerintah Daerah (Pemda) belum terlibat