JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) langsung mentok di titik autorejection atas atau menguat 34,8 persen ke level Rp 155 per saham.
Harga saham PGUN bernilai nominal Rp 100 per lembar yang ditawarkan Rp115 per saham tersebut langsung melonjak ke posisi Rp155 dengan volume transaksi sebanyak 43 lot.
Sehingga, pada perdagangan hari ini nilai transaksi emiten ke-32 yang tercatat di BEI selama 2020 tersebut mencapai Rp666.500.
“Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk Go Public melalui mekanisme perdagangan di BEI,” kata Direktur Keuangan dan Administrasi PGUN, Tamlikho saat berpidato dalam acara seremoni pencatatan perdana saham Pradiksi Gunatama di BEI, Jakarta, Selasa (7/7).
Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit ini menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dengan pencatatan perdana saham ini, maka Pakuan tercatat sebagai emiten ke-697 di BEI.
Pradiksi Gunatama melepas saham ke publik sebanyak 900 juta lembar atau setara dengan 18 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Dengan harga penawaran senilai Rp115 per saham, maka melalui IPO ini PGUN mampu meraup dana masyarakat sebesar Rp103,5 miliar.
Rencananya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk belanja modal pembangunan infrastruktur sebesar 40 persen, sedangkan sebesar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja, yaitu pembelian pupuk, tandan buah segar (TBS) dan operasional lainnya.
