Menperin: Lotte Chemical Tambah Investasi Jadi USD 4,3 Miliar

Wednesday 20 Nov 2019, 1 : 51 pm
by
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang memprioritaskan pengembangan industri kimia di dalam negeri, sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu langkah strategis yang dijalankan, yakni memacu investasi dari perusahaan skala global agar bisa memperkuat struktur manufaktur di Indonesia supaya sektor hulu sampai hilir terintegrasi.

“Lotte Chemical memastikan untuk menambah investasinya, sehingga akan menjadi USD4,3 miliar untuk pembangunan kompleks pabrik petrokimia di Indonesia. Mereka mau tambah investasi, meski pabriknya saat ini masih dalam proses pembangunan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berdasarkan keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (20/11).

Kemarin, Selasa (19/11), Menperin Agus bersama rombongan melakukan pertemuan dengan direksi Lotte Chemical di Seoul, Korea Selatan. Dengan tambahan investasinya, Lotte akan meningkatkan kapasitas produksi naphta cracker menjadi 3,5 juta ton per tahun dari rencana awalnya 2 juta ton per tahun.

Sebelumnya, korporasi raksasa asal Negeri Ginseng tersebut, telah membenamkan modalnya untuk membangun kompleks pabrik petrokimia di Cilegon, Banten sebesar USD3,5 miliar atau sekitar Rp53 triliun. Apabila tambahan investasi terealisasi, diproyeksi menjadi USD4,3 miliar atau sekitar Rp 60,6 triliun.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 100 hektare, akan mengolah naphta cracker lebih bernilai tambah tinggi. Bahan baku tersebut bisa dihasilkan menjadi beberapa produk turunan, yakni ethylene, propylene, polypropylene, dan lainnya. Setelah resmi beroperasi, hasil produksi dari pabrik ini bakal digunakan untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.

“Jadi, langkah tersebut, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk terus menggenjot investasi dan hilirisasi sektor industri. Upaya strategis ini diyakini meningkatkan perekonomian nasional secara fundamental, dengan penghematan devisa dari substitusi impor, dan akan pula dapat memperbaiki neraca perdagangan kita saat ini karena berorientasi ekspor,” papar Agus.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

RUPS-LB SMCB Setujui Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Solusi Bangun

Ridwan Kamil Mencari Kambing Hitam di Air Keruh

Oleh: Petrus Selestinus Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan