JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri otomotif nasional karena diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu basis produk otomotif untuk pasar dalam negeri maupun ekspor. Oleh karena itu, industri otomotif dalam negeri perlu memiliki struktur industri yang kuat dengan didukung oleh industri komponen dan sumber daya manusia yang handal.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya pada acara Peresmian Ekspor CKD Kontainer ke 100.000 produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam rilis yang diterima Geo Energi di Jakarta, Jumat (20/6).
Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada PT. TMMIN atas diselenggarakannya peresmian ekspor CKD Kontainer ke 100.000.“Hal ini merupakan sebuah capaian yang cukup membanggakan bagi kita semua”.
Selanjutnya, Menperin mengharapkan kepada PT. TMMIN agar terus menerus memberdayakan industri komponen lokal dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang ada agar produk kendaraan bermotor yang dihasilkan semakin berdaya saing di pasar dalam negeri maupun ekspor.
Hingga saat ini, produk otomotif dalam negeri telah diekspor ke lebih dari 80 negara tujuan ekspor di dunia. Capaian tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor yang diproduksi Indonesia telah memiliki kualitas yang dapat diandalkan sehingga mampu diterima dengan baik di pasar global. “Ekspor kendaraan dalam keadaan utuh (CBU) pada tahun 2013 mencapai 170.000 unit atau meningkat dibanding tahun 2012 sebesar 125.000 unit,” ungkapnya.
Sementara itu, ekspor produk kendaraan bermotor dalam keadaan terurai (CKD) pada periode yang sama tahun 2013 mencapai 105.000 unit atau meningkat dibanding tahun 2012 sebesar 100.000 unit.“Dengan terus memperkenalkan beberapa produk unggulan dalam negeri serta semakin meningkatnya kualitas produk otomotif nasional pada umumnya, maka saya yakin ekspor produk otomotif nasional ke depan akan terus meningkat,” tegas Menperin.
Diperkirakan tahun 2014 volume ekspor akan semakin meningkat hingga mencapai 200.000 unit untuk CBU dan 110.000 unit untuk CKD. Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong produksi, ekspor, penguasaan teknologi, dan pendalaman struktur industri agar harapan Indonesia menjadi salah satu basis produk otomotif di dunia akan segera terwujud.
