Menperin Tangkis Isu RI Punah Dengan Jurus Industri 4.0

Friday 21 Dec 2018, 6 : 44 pm
by
Menperin, Airlangga Hartarto

JAKARTA-Pemerintah telah memiliki strategi dan arah yang jelas dalam membangkitkan perekonomian nasional melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia tahun 2030.

“Dengan roadmap tersebut, pemerintah ingin mengembalikan industri manufaktur jadi sektor andalan atau mainstream dalam pembangunan ekonomi. Selama ini industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar bagi produk domestik bruto (PDB),” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara yang bertajuk Rebut 2024 di Jakarta Rabu (19/12).

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, hingga jelang akhir tahun 2018, industri pengolahan masih sebagai penyumbang tertinggi terhadap PDB nasional yang mencapai 19,89 persen. Perolehan ini ditopang oleh sejumlah industri yang memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi pada periode 2015-2018.

Sektor tersebut, meliputi industri makanan dan minuman yang tumbuh hingga 8,71 persen, kemudian disusul industri barang logam, komputer, barang elektronika, mesin dan perlengkapan 4,02 persen, industri alat angkutan 3,67 persen, industri kimia 3,40 persen, serta industri tekstil dan pakaian 1,64 persen.

“Sektor-sektor itu terus memiliki kinerja yang positif. Apalagi saat ini mendapat prioritas pengembangan karena akan menjadi sektor pionir yang menerapkan industri 4.0 sesuai Making Indonesia 4.0,” tutur Airlangga.

Dengan potensi tersebut, Menperin meyakini Indonesia tidak akan punah pada 2030.

Apalagi, adanya bonus demografi atau dominasi jumlah penduduk berusia produktif yang akan dinikmati Indonesia sampai 15 tahun ke depan, diyakini juga membawa pertumbuhan ekonomi nasional hingga 1-2 persen.

Hal ini berdasarkan pengalaman sebelumnya oleh Jepang, China, Singapura, dan Thailand.

“Saya seorang believer, karena percaya bahwa pondasi yang kita siapkan saat ini bisa menjadi dasar untuk percepatan pertumbuhan ekonomi kita di masa depan. Jadi tidak akan punah, justru jauh lebih maju,” tegasnya.

Menperin menyebutkan, implementasi Making Indonesia 4.0 juga mengantarkan pada masa keemasan di tahun 2045 atau momentum 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

“Saat ini income per kapita kita sekitar USD3.877 dan ditargetkan pada tahun 2045 sebesar USD23.199,” ungkapnya.

Guna menembus sasaran tersebut, diperlukan komponen pertumbuhan industri manufaktur sebesar 6,3 persen dengan kontribusi ke PDB mencapai 26 persen.

Jika target itu tercapai, petumbuhan ekonomi nasional mampu berada di angka 5,7 persen.

“Jadi, kita sudah punya sasaran jangka pendek, menengah melalui Making Indonesa 4.0 (tahun 2030), dan panjang (2045). Bersama Bappenas, kami menetapkan target pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4-6 persen pada periode 2020-2024,” imbuhnya.

Menperin mengemukakan, era industri 4,0 atau ekonomi digital pun berpotensi membuka peluang terhadap peningkatan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesarUSD150 miliar dollar pada tahun 2025.

“Selain itu, menciptakan kebutuhan tenaga kerja yang melek teknologi digital 17 juta orang. Rinciannya, sebanyak 4,5 juta orang adalah talenta di industri manufaktur dan 12,5 juta orang terkait jasa sektor manufaktur. Hal ini dinilai menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk merebutnya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Guntur: PSI Pernah Berikan  “Award Kebohongan Terlebay” Kepada Prabowo Subianto

JAKARTA-Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli Guntur mengaku
Menteri Basuki dalam Asia Water Council High – Level Panel yang merupakan rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) ke-9 di Dakar, Senegal pada Senin,(28/3/2022)

Hadapi Isu Soal Iklim, PUPR Dorong Pemanfaatan Teknologi Guna Wujudkan SWM

JAKARTA- Dalam menghadapi isu perubahan iklim dan ketahanan air, Menteri