Menteri Diminta Berani Tidak Populer

Monday 27 Oct 2014, 12 : 25 pm

JAKARTA-Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR, Johnny G Plate meminta para menteri kabinet kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla bersikap legowo dan harus siap tidak populer. Pasalnya, yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah kinerja dan bukan  dari mana asal parpolnya. “Kabinet ini menurut saya cukup bagus, ada yang tua, muda, profesional dan politisi, serta akademisi. Tinggal bagaimana mereka-mereka ini siap tidak populer, dalam artian bisa tegas dalam kebijakan yang diambil untuk pro rakyat,” kata Johnny G Plate, di Jakarta, Senin (27/10/14).

ohnny mengaku terkejut dengan munculnya sejumlah nama yang sama sekali tak diperkirakan bakal jadi menteri. Satu nama yang tak disangka-sangka menjadi menteri adalah Yohana Yembise, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak. “Ternyata Yohana punya pengalaman internasional dan sangat besar,” ujarnya.

Pilihan Retno Marsudi menjadi Menteri Luar Negeri dan Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menurut Johnny, sudah tepat. “Dari sisi profesionalitas, Retno sangat baik, dan Siti Nurbaya memiliki jejak karier yang baik pula,” ujarnya

– See more at: http://www.konfrontasi.com/content/nasional/nasdem-bilang-kabinet-jokowi-tidak-buruk#sthash.qKoWSpRd.dpuf

ohnny mengaku terkejut dengan munculnya sejumlah nama yang sama sekali tak diperkirakan bakal jadi menteri. Satu nama yang tak disangka-sangka menjadi menteri adalah Yohana Yembise, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak. “Ternyata Yohana punya pengalaman internasional dan sangat besar,” ujarnya.

Pilihan Retno Marsudi menjadi Menteri Luar Negeri dan Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menurut Johnny, sudah tepat. “Dari sisi profesionalitas, Retno sangat baik, dan Siti Nurbaya memiliki jejak karier yang baik pula,” ujarnya

– See more at: http://www.konfrontasi.com/content/nasional/nasdem-bilang-kabinet-jokowi-tidak-buruk#sthash.qKoWSpRd.dpuf

Namun Johnny membantah adanya sinyalemen yang menyebutkan ada tiga menteri yang salah posisi, yakni Siti Nurbaya, Rini Soemarno, dan Puan Maharani. ICW menganggap ketiga menteri tersebut hanya , coba-coba. “Tolonglah kita ini untuk berpikir positif kepada menteri-menteri yang sudah ada,” tegas Johnny lagi.

Johnny memberikan contoh, Siti Nurbaya itu memiliki gelarnya doktor dan pernah menjadi Sekjen Kementrian Dalam Negeri. Lalu Rini Soemarno pernah menjabat Menteri Perdagangan. “Sementara untuk Ibu Puan, orang yang kaya pengalaman dalam karir politiknya. Maka untuk itu, kita sama-sama mendorong kabinet kerja ini untuk lebih baik ke depan,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) memiliki kewenangan terkait pemberian warna kepada seorang pejabat publik. “Itu hak prerogatif KPK, bukan Presiden. Jadi silakan tanya KPK soal para menteri siapa saja yang sudah dapat warna kuning dan merah,” kata Oesman

Terkait soal kekhawatiran masyarakat terhadap para menteri bermasalah ini, lanjut Oesman Sapta, Presiden Jokowi memang menginginkan kabinetnya diisi orang bersih.  “Ya itu lah, sudah pasti semua masyarakat pastinya juga ingin para menteri ini bersih dari kasus-kasus korupsi,” ujar OSO-sapaan akrabnya

Menurut OSO, kerja kabinet hrus menyentuh kepentingan rakyat. Karena pendukung Jokowi itu sangat banyak. “Bayangkan kalau rakyat, media, dan Presiden itu sudah menyatu,  mengerikan melihatnya,” pungkas OSO dengan nada lantang. (ec)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Lion Air Catatkan Kinerja Ketepatan Waktu 85,97%

JAKARTA-Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group

Pemerintah Upayakan Penurunan Biaya Penempatan TKI di Hongkong

HONGKONG-Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Hongkong sepakat untuk melanjutkan perundingan membahas