JAKARTA-Sarana dan prasaran pendukung kinerja Anggota DPR seperti teknologi informasi (IT) dan jaringan internet ternyata belum maksimal.
Padahal, miliaran rupiah telah dialokasikan untuk menunjang kinerja anggota dewan.
Tapi sampai saat ini jaringan internet di lingkungan Senayan masih lemot bahkan sering putus.
Salah satu pos anggaran dalam Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Setjen DPR RI Tahun 2015 adalah untuk internet dengan menyedot biaya iRp 7 miliar lebih.
Item anggaran yang paling menyedot dana adalah untuk pembayaran langganan jasa internet, yang jumlahnya mencapai Rp 2,7 miliar.
Anggaran terbesar kedua adalah untuk pengadaan dan pemasangan wireless Gedung Nusantara I yang lebih dari Rp 2 miliar.
Aspri dan staf ahli Anggota Dewan mengaku kesal atas jaringan internet di lingkungan Senayan.
Pasalnya, jaringan internetnya sering putus sambung.
Tidak hanya itu, ternyata jaringannya juga sering kali lemot.
Terpaksa harus menunggu internetnya jalan baru bisa melanjutkan pekerjaan.
Salah seorang Aspri Anggota Dewan mengaku geram dengan buruknya kualitas fasilitas intenet di DPR ini.
Akibatnya, dia kesulitan mengakses data yang berkapasitas besar yang diperlukan untuk menunjang kinerja anggota DPR.
“Saya menjadi sangat tidak nyaman dengan kejadian itu,satu dua kali, kita masih bisa pahamlah, mungkin dari jaringan utamanya memang begittu, tetapi kalau sampai berkali-kali itu sudah diluar batas kewajaran. Saya sendiri sampai bingung koq bisa sesering itu gitu loh,”ujarnya.
Salah seorang Aspri DPR yang lain juga mengatakan cerita tentang jaringan intenet lemot di DPR bukan masalah baru.
