Minggu Depan, Kontraktor Blok Masela Diundang ke Istana

Tuesday 29 Dec 2015, 4 : 16 pm
Seskab, Pramono Anung

JAKARTA-Meskipun sudah ada usulan revisi Plan of Development (PoD), tapi karena concern masyarakat begitu besar.

Kemudian juga Presiden berkali-kali menekankan bahwa ini proyek besar, jangkanya panjang, investasinya besar sekali, maka pemerintah berhati-hati betul dan mempertimbangkan semua aspek mengenai pengembangan Blok Masela, di Maluku.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, ada dua pandangan yang berkembang, yaitu apakah dibangun di Offshore ataupun di Onshore.

Tentunya ada positif dan negatifnya, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, dan pemerintah mengkaji lebih dalam.

“Yang diutamakan adalah selain mendapatkan dan juga menjamin investor bisa bekerja dengan baik, pendapatan negara meningkat, tetapi juga membangun kewilayahan,” jelas Pramono.

Sementara Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan ingin mencari solusi supaya investasi tetap berjalan, tapi aspek pembangunan regional bisa tetap dilakukan dengan baik.

“Presiden punya concern dua hal, yang pertama membangun dari pinggiran. Yang kedua adalah bagaimana kita mengedepankan pembangunan maritim,” kata Menteri ESDM, Sudirman Said, kepada wartawan seusai rapat terbatas yang membahas Blok Masela, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12) siang.

Dalam revisi PoD Blok Masela yang diajukan kontraktor Inpex Masela pada 10 September lalu, dimuat rencana pengembangan blok menggunakan skema darat (onshore) atau fasilitas terapung gas (FLNG) di laut yang berkapasitas 7,5 juta metrik ton per tahun (mtpa).

Sehingga, nilai proyeknya membengkak menjadi 14,8 miliar dollar AS.

Namun, Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli meminta Kementerian ESDM dan SKK Migas meninjau ulang PoD tersebut.

Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai daripada membangun FLNG, lebih menguntungkan jika membangun jaringan pipa sepanjang sekitar 600 kilometer untuk mengalirkan gas dari Blok Masela ke Kepulauan Aru di Maluku.

Selain investasinya lebih murah, skema itu akan mendatangkan efek berantai berupa pengembangan wilayah Aru dan industri di dalam negeri.

Dengar Kontraktor

Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi telah diputuskan bahwa semua masukan baik, tapi Presiden ingin mendengar langsung dari kontraktornya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Current Account Deficit Alasan Utama BI Tahan BI Rate

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, risiko perekonomian global dan domestik masih

Keterpilihan Jokowi Masih 37,46%

JAKARTA-Tingkat keterpilihan Joko Widodo dalam bursa calon presiden (capres) 2014