Mudik Pakai Bus Tak Lagi Diminati

Wednesday 17 Jul 2013, 9 : 23 pm
daridulu.com/meiky anjasmara

JAKARTA-Minat masyarakat menggunakan bus untuk pulang mudik diperkirakan mengalami penurunan. Alasanya, hingga saat ini tarif bus belum jelas, berapa kenaikannya. Sehingga masyarakat malas menunggu. “Mudik menggunakan bus mulai turun peminatnya, selain tarifnya belum jelas, juga banyak pilihan lain, seperti rental mobil,” kata pengamat transportasi Ellen Tangkudung dalam diskusi “Kesiapan Transportasi Mudik Lebaran” bersama anggota DPD, Pardi di Jakarta,Rabu,(17/7).

Menurut Dosen FTUI ini, pertumbuhan industri rental mobil ini sangat signifincant, sehingga memang cukup mempengaruhi peminat yang ingin mudik. “Saya perkirakan pertumbuhan mobil sewa (rental) ini sekitar 20%-30%. Menggunakan mobil rental ini lebih nyaman, apalagi toh kalau macet sama saja dengan bus,” ujarnya.

Terkait angkutan gratis pemudik, Ellen menegaskan dukungnnya  untuk mengurangi kerawanan kecelakaan di jalan raya. Hanya saja, informasinya masih kurang, dan untuk pendaftaran bagi pemotor, seharusnya tidak di Tanjunggriok agar makin tinggi peminatnya. “Bayangkan, orang untuk ke Tanjungpriok itu berat, harus bermacet-macet di sela-sela truk-truk tronton, trailer, dan angkutan lain. Akan lebih baik kalau di tengah Jakarta, seperti Monas atau Parkir Timur,” paparnya

Dikatakan Ellen, meski anggaran sudah disediakan dan kapal laut juga sudah ada, tapi masalah sejauh ini Kemenhub masih minim memberi informasi kepada masyarakat luas. Ini pula yang menyebabkan peminatnya masih kurang. “Seharusnya, tempat pendaftaran di tengah kota, dan informasinya yang lebih besar, supaya peminat banyak, dan dengan begitu anggaran besar dialokasikan itu tidak sia-sia,” ucapnya

Ellen menambahkan pemerintah memang harus terus mengupayakan keselamatan manusia, kalau bisa tidak sampai terjadi kecelakaan, apalagi sampai merenggut nyawa. Yang menarik, lanjutnya, sejauh ini kecelakaan tidak dominan oleh pemudik dengan motor. “Justru, yang lebih banyak adalah pengendara lokal, sebab mereka seakan kurang peduli dengan ramainya angkutan lebaran. Maklum, mereka di kampung sendiri, sehingga merasa tidak harus hati-hati,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPD RI, Pardi mengatakan mendesak pemerintah untuk segera tetapkan tarif bus agar masyarakat mendapat kepastian. “Kami minta pemerintah untuk segera menetapkan tarif angkutan bus, karena bus ini merupakan kendaraan yang diguanakan oleh kelas menengah ke bawah, dengan mempertimbangkan berbagai tingkat kesalamatan dan kenyaman pemudik,” ujarnya

Pardi berharap pemerintah mengontrol kenaikan tarif bus tersebut agar tidak naik di luar ketentuan tarif pemerintah. “Kalau tak terkendali, bisa menimbulkan kegaduhan yang tidak diinginkan. Jadi, pemerintah harus benar-benar mengantisipasi segala kemungkinan kenaikan tarif yang ternyata belum ditetapkan tersebut,” pungkasnya. **can

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kampung Digital Banyuwangi Bangkitkan Industri Pariwisata

BANYUWANGI-Kemajuan Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari kemajuan desa-desanya. Apalagi digitalisasi

Dari Kohanudnas Untuk Siswa SMP: Permainan Interaktif “Penjaga Langit” Berhadiah

JAKARTA-Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) membuat permainan interaktif berhadiah untuk