Naik 25%, IPCM Catat Laba Bersih Rp 32 Miliar

Thursday 30 Apr 2020, 3 : 14 pm
by
Direktur Keuangan dan SDM, Rizki P. Hasan; Direktur Komersial dan Operasi, Herman Susilo; Direktur Utama, Chiefy Adi Kusmargono; Direktur Armada dan Teknik, Supardi tengah berbincang mengenai laporan keuangan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) pada Triwulan I 2020 di Jakarta, 27 April. Sepanjang Triwulan I 2020 IPCM catatkan pertumbuhan kinerja positif dengan pendapatan netto mencapai sebesar Rp 184 miliar atau naik 20% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 154 miliar. Laba sebelum pajak Rp 45 miliar, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 36 miliar dan laba bersih meningkat 25% menjadi Rp 32 miliar dari sebelumnya Rp 26 miliar.

JAKARTA-PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatat kinerja keuangan Triwulan I 2020 yang sangat menggembirakan.

Sepanjang Triwulan I 2020 IPCM mengalami pertumbuhan kinerja positif dengan membukukan pendapatan netto mencapai sebesar Rp 184 miliar, atau naik sebesar 20% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 154 miliar.

Dengan kenaikan pendapatan netto ini, IPCM mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 45 miliar, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 36 miliar dan laba bersih meningkat 25% menjadi Rp 32 miliar dari sebelumnya Rp 26 miliar.

Perolehan pendapatan netto sebesar Rp 184 miliar didukung kontribusi jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp 163 miliar atau 88%, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 14 miliar atau 8%, serta jasa pemanduan (pilotage) sebesar Rp 7 miliar atau 4%.

Sementara itu, pendapatan dari terminal khusus (Tersus) mengalami peningkatan yang sangat signifikan lebih dari 400 %, atau sebesar Rp 26 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5 miliar.

Dengan demikian kontribusinya terhadap total pendapatan menjadi sebesar 14%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 3%.

“Dari sisi produksi, pelayanan penundaan kapal secara total pada Pelabuhan Umum (IPC) dan di luar IPC mengalami peningkatan sebesar 16%, dari 34.126 jam di Triwulan I 2019, menjadi sebesar 39.550 jam pada Triwulan I 2020,” ujar Direktur Komersial dan Operasi IPCM, Herman Susilo.

Sedangkan dalam GT jam naik 13%, dari 324 juta GT jam di Triwulan I 2019 menjadi 366 juta GT jam pada Triwulan I 2020.

Menurutnya, peningkatan tertinggi terdapat pada pelayanan Tersus di luar IPC sebesar 343% dalam jam (dari 536 jam di Triwulan I 2019 dan menjadi 2.374 jam di Triwulan I 2020) dan 97% dalam GT jam (dari 12,3 juta GT jam di Triwulan I 2019 menjadi 24,4 juta GT jam di Triwulan I 2020).

Kontribusi pendapatan lainnya diperoleh dari pelayanan pada Pelabuhan Umum (IPC) yang juga mengalami peningkatan sebesar 5% dalam jam (dari 26 ribu jam di Triwulan I 2019 menjadi 27 ribu jam di Triwulan I 2020), dan 10% dalam GT jam (dari 244 juta GT jam di Triwulan I 2019 menjadi 270 juta GT jam di Triwulan I 2020).

“Selanjutnya Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) mengalami peningkatan sebesar 30% dalam jam (dari 7,5 ribu jam di Triwulan I 2019 menjadi 9,8 ribu jam di Triwulan I 2020), dan sebesar 7% dalam GT jam (dari 67,7 juta GT jam menjadi 72,6 juta GT jam),” jelasnya.

Sementara itu, realisasi kinerja produksi pemanduan kapal pada Tersus di luar Pelabuhan Umum (IPC) tercatat mengalami peningkatan sebesar 656% dalam gerakan (dari 204 gerakan di Triwulan I 2019 menjadi 1.542 gerakan di Triwulan I 2020) dan 287% dalam GT (dari 3,5 juta GT di Triwulan I 2019 menjadi 14 juta GT di Triwulan I 2020).

Untuk jenis layanan kapal, kapal internasional/luar negeri tercatat sebesar 172 juta GT jam, naik 11% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 155 juta GT jam.

“Selanjutnya untuk kapal dalam negeri tercatat sebesar 171 juta GT jam atau naik 9% menjadi sebesar 157 juta GT jam,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama Chiefy Adi Kusmargono mengatakan perusahaan akan terus berusaha mempertahankan dan menjaga pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan di tengah kondisi yang kurang menguntungkan akibat Covid-19.

Situasi ini mempengaruhi kondisi makro dan mikro ekonomi dunia maupun nasional.

“Harapannya IPCM memperoleh kinerja yang positif hingga akhir tahun 2020 dan dapat memenuhi seluruh Shareholder Aspirations (SHA),” tuturnya.

“Untuk pencapaian kinerja yang positif triwulan ini, Perseroan memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap karyawan atas dedikasi, pengabdian, tim kerja yang solid dan semangat serta kepedulian kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada customer dengan segenap hati dan menjunjung tinggi integritasnya,” jelasnya.

Sedangkan Direktur Keuangan dan SDM, Rizki Pribadi Hasan menambahkan beberapa skenario telah disiapkan dalam rangka antisipasi baik dari sisi komersial dan operasi yaitu untuk menjaga fundamental pasar yang sudah ada dan pengembangan pasar yang terkait dengan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal yang mengangkut material kebutuhan energi/listrik sehingga terjaga sustainabilitas kinerja operasi dan keuangan.

“Disamping itu juga fokus pada biaya yang must have yang terkait dengan produksi, operasi dan pendapatan. Biaya yang bersifat nice to have dilakukan efektivitas pembelanjaannya,” ulasnya.

“Kepercayaan yang tinggi dari customer dan peran serta segenap karyawan di berbagai lini, khususnya para pekerja operasional yang memastikan kesiapan penuh armada dan utilitas kapal untuk mendukung perusahaan terus bertumbuh,” pungkas Direktur Armada dan Teknik Supardi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS

Di Tengah Ketidakpastian Global, NPI Triwulan III 2023 Membaik

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengemukakan, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada

Investor Setuju ITIC Jaminkan Aset untuk Cari Pinjaman Dari Bank Woori

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indonesian Tobacco Tbk