Naikan Elpiji 12 Kg Bisa Bebani APBN

Sunday 4 Aug 2013, 5 : 28 pm
Ilustrasi

JAKARTA-Pemerintah merasa cemas terkait dampak kenaikan harga elpiji 12 kilogram.

Alasannya, masyarakat akan beralih menggunakan elpiji 3 kg.

Padahal elpiji 3 Kg ini merupakan barang bersubsidi.

“Tentu saja bisa membuat permintaan elpiji 3 kilogram membengkak. Buntutnya, membebani kuota subsidi elpiji dalam APBN   Perubahan 2013,” kata Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno di Jakarta, Minggu (4/8).

Menurut Ari, Pertamina jangan hanya memaparkan kerugian yang dialami terus menerus dalam menjual elpiji 12 kilogram.

Oleh karena itu harus ada opsi kenaikan harga elpiji 12 kilogram yang dibarengi dengan pengajuan proposal rencana perbaikan tata niga distribusi dan penjualan elpiji 3 kilogram.

“Kasih opsi ke pemerintah. Kita naikkan harga elpiji 12 kilogram tapi distribusi elpiji 3 kilogram tertutup,” tambahnya.

Lebih lanjut kata Ari, mekanisme distribusi dan penjualan tertutup merupakan cara efektif agar elpiji 3kg tepat sasaran.

Masyarakat yang bisa membeli elpiji 3kg haruslah memegang kartu kendali.

Oleh sebab itu Pertamina harus segera melakukan pendataan terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah yang berhak menikmati elpiji 3 kilogram.

Dalam program konversi minyak tanah ke penggunaan gas elpiji tertuang skema distribusi dan penjualan tertutup.

“Perbaiki tata niaga penjualan elpiji subsidi dengan pola distribusi tertutup,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria memberi saran kepada Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan agar bisa melobi istri-istri pejabat.

Masalahnya, sebab para istri pejabat dinilai mengatur keuangan keluarga.

“Harusnya bu Karen melobi istri pejabat, mereka kan yang megang uang belanjanya,” ujarnya.

Sofyano juga mengungkapkan meski Kementerian Lembaga belum merestui usaha Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram, seharusnya direksi Pertamina melakukan upaya diskusi dan pendekatan yang cerdas dengan seluruh stakeholder.

“Termasuk berupaya keras meyakinkan Presiden dan menteri ESDM bahwa Pertamina salah besar jika dipaksa terus mensubsidi elpiji 12 kilogram,” ungkap Sofyano.

Selain itu Sofyano mengimbau agar Pertmaina meminta pengertian kepada pemerintah, agar perseroan tidak boleh terus rugi.

“Pertamina tidak boleh dibiarkan merugi terus tiap tahunnya Rp5 triliun, karena merugikan Pemerintah pula dan ini adalah tindakan yang salah besar”  pungkasnya. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenperin: Perlu Kolaborasi Penumbuhan IKM Guna Perkuat Ketahanan Ekonomi

AMBON-Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Kementerian Perindustrian

SBY Biarkan Andi Arief, Citra Demokrat Makin Tergerus

JAKARTA-Masyarakat mempertanyakan sikap Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang