Neraca Perdagangan Kembali Mencatat Surplus USD3,26 Miliar

Tuesday 18 Aug 2020, 9 : 12 pm
by
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca perdagangan Indonesia Juli 2020 kembali mencatat surplus yakni 3,26 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 1,25 miliar dolar AS.

Perkembangan ini terutama dipengaruhi peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas.

“Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juli 2020 mencatat surplus 8,75 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit 2,15 miliar dolar AS,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko di Jakarta, Selasa (18/8).

BI jelasnya memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan,” imbuhnya.

Berdasarkan komponennya, neraca perdagangan nonmigas Juli 2020 mencatat surplus 3,52 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 1,36 miliar dolar AS.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan ekspor nonmigas dan penurunan impor nonmigas sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat.

Peningkatan ekspor terutama terjadi pada kelompok logam mulia, perhiasan/permata, lemak dan minyak hewan/nabati, kendaraan dan bagiannya, serta besi dan baja.

Sementara itu, penurunan impor nonmigas terjadi pada barang konsumsi dan bahan baku, di tengah peningkatan impor barang modal sejalan dengan perbaikan ekspor.

Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami defisit, yakni sebesar 0,25 miliar dolar AS, terutama dipengaruhi peningkatan impor minyak mentah dan hasil minyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Disayangkan 12 Proyek Panas Bumi Macet

JAKARTA-Pemerintah menyesalkan sekitar 12 proyek panas bumi  tidak berjalan sebagaimana

Februari 2024, Tembaga Mulia Semanan Siap Stock Split Menjadi Rp25 per Saham

JAKARTA-Manajemen PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) berencana untuk melakukan