Neurabot, Startup Deteksi Dini Covid-19

Monday 8 Jun 2020, 6 : 36 pm
by
perusahaan rintisan (startup) dalam negeri, Neurabot, sebagai pengembang data mining platform terpusat bagi data citra pasien Covid-19 yang telah teridentifikasi.

Gati menambahkan, penumbuhan pelaku startup teknologi menjadi bagian langkah prioritas Kemenperin untuk mempercepat transformasi menuju industri 4.0.

“Program Startup 4 Industry diharapkan dapat menjadi katalisator proses transformasi digital bagi pelaku IKM nasional yang berbasis pada pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini demi terwujudnya IKM unggul untuk masa depan industri Indonesia yang lebih baik,” paparnya.

Founder & CEO Neurabot, Indarto menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam penggunaan teknologi yang dikembangkan adalah mayoritas rumah sakit rujukan Covid-19 masih menggunakan pemeriksaan foto polos dada (x-ray) yang sensitivitasnya lebih rendah dibanding CT-scan paru dosis rendah (LDCT) dalam mendeteksi gambaran perubahan struktur paru pasien.

“Meski demikian, Neurabot bersama pakar AI yang tergabung dalam gugus tugas ini akan tetap berupaya mengolah seluruh sumber data yang ada, termasuk data foto polos dada dan data klinis sebagai penguat untuk menghasilkan solusi identifikasi dini berbasis AI dengan tepat dan cepat,” tutur Indarto.

Solusi pertama Neurabot adalah “My Lab”, yakni platform laboratorium pemrosesan citra digital pertama di Indonesia di bidang kesehatan dan bioteknologi.

Melalui platform ini, Neurabot menghadirkan laboratorium digital berbasis citra mikroskopis maupun citra radiologi, yang memungkinkan penggunanya melakukan kolaborasi penelitian, olah data citra digital, digitalisasi serta penyimpanan data.

Solusi kedua Neurabot adalah “AI Lab”, yang mampu mengolah data citra medik maupun bioteknologi yang telah terkumpul dengan bantuan kecerdasan buatan. Hasilnya adalah informasi dalam bentuk prediksi, kalkulasi, identifikasi dan segmentasi suatu objek atau kondisi, yang berguna secara langsung saat pengambilan keputusan (decision support system) dalam proses diagnosis suatu penyakit, termasuk saat pandemi Covid-19.

Indarto menyampaikan, Neurabot bertujuan membangun ekosistem dalam bidang ilmu pengetahuan yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan kecerdasan manusia, namun tanpa menggantikan manusia.

“Teknologi ini tidak bermaksud menggantikan seorang expert, tetapi membantu dalam penegakan diagnosis dengan cepat dan tepat. Keputusan akhir dalam diagnosis merupakan tanggung jawab para ahli maupun profesional,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penghentian sementara perdagangan saham TIRA terbatas pada upaya untuk melakukan cooling down

Kinerja SIMP di Semester Pertama Berbalik Raih Laba Bersih Rp219 Miliar

JAKARTA-PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) selama enam bulan pertama

Duta Jokowi: Pak SBY, Jadilah Negarawan

JAKARTA-Sikap Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, serta