Nilai Ekspor Sumsel Naik, Kinerja Ekspor Turun

Thursday 3 Dec 2015, 3 : 39 pm
by
Kepala BPS Sumsel Bachdi Ruswana

PALEMBANG-Nilai impor Sumatera Selatan (Sumsel) Oktober 2015 sebesar 158,98 juta dollar AS atau mengalami peningkatan sebesar 3,22 persen jika dibandingkan September. Namun, untuk kinerja ekspor, dimana nilai ekspor pada Oktober 2015 mencapai 181,49 juta dollar AS atau kembali mengalami penurunan sebanyak 4,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 189,61 juta dollar AS.

Tidak hanya itu, dari rilis data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, hal itu jelas terlihat secara year on year (yoy) tahun 2014, dimana nilai impor naik dari 92,37 juta dollar AS menjadi 158,98 juta dolar AS atau naik sekitar 72,11 persen.

Perbedaan tersebut cukup kontras terlihat, saat krisis ekonomi global terjadi, yang berdampak besar pada kondisi lemahnya perekonomian nasional sejak awal tahun 2015.

Penurunan nilai tukar Yuan yang dilakukan People Bank of China (PBOC) dan krisis yang terjadi pada sejumlah negara di Asia Tenggara, nampaknya akan membuat perekonomian sejumlah negara berkembang lainya semakin tertekan.

Di Sumsel sendiri, sector perdagangan local sudah jauh tertinggal karena gempuran produk-produk impor.

Kepala BPS Sumsel Bachdi Ruswana, prihatin dengan kondisi yang diakibatkan krisis secara global sehingga sejumlah negara mengambil kebijakan mengerem impor barang dari luar negeri. Sedangkan import menjadi kebutuhan. Tidak seimbangnya impor barang akibat negera-negara berkembang menyetop impor dari luar negeri, menjadi salah satu penyebab, daya beli ekspor nasional terus menurun,” ujarnya, Kamis (3/12).

Seharusnya sambungnya, perdagangan luar negeri harus lebih diperkuat lagi. Karena, perdagangan luar negeri, sangat penting peranannya dalam perekonomian dan pembangunan.

Kegiatan perdagangan luar negeri, terutama ekspor merupakan salah satu sumber terbesar bagi penerimaan devisa. “Dengan devisa tersebut Negara khususnya daerah dapat membeli barang-barang impor yang dibutuhkan untuk menunjang sektor industri. Namun, antara range antara ekpor dan impor harus seimbang,” imbuhnya.

Saat ini juga, baik skala nasional muun Sumsel, terjadi penurunan ekspor migas sebesar 12,19 persen, yaitu dari 26,24 juta dollar AS menjadi 23,04 juta dolar AS. Sementara ekspor nonmigas turun sebanyak 3,01 persen dari 163,38 juta dolar AS menjadi 158,45 juta dolar AS. “Malaysia, Amerika Serikat dan India menjadi negara tujuan utama ekspor Sumsel. Dimana krisis sedang terjadi pada sejumlah negara di Asia Tenggara,” tandasnya. (Irwan Wahyudi).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenperin Gelar Produk Kerajinan Dekranas

JAKARTA-Industri kreatif merupakan salah satu sektor strategis karena mampu memberikan

Dampak Kondisi Global Mematikan UMKM, KOPITU: Perlu Antisipasi Pemerintah

JAKARTA-Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menengah dan Mikro (KOPITU) Yoyok