OCBC NISP Hati-hati Salurkan Kredit

Tuesday 29 Oct 2013, 7 : 18 pm
by

JAKARTA- Bank OCBC NISP tidak akan ekspansif dalam mengucurkan kredit mengingat dinamika ekonomi global yang masih bergejolak.  Karena itu, perseroan memegang prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, namun masih dalam koridor Rencana Bisnis Bank (RBB) dikisaran 20%. “Kami optimistis, pada 2014 kredit masih berada di angka 20 persen. Tetapi, kami akan tetap waspada dengan gejolak ekonomi internasional,” kata  Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja  di Jakarta, Selasa (29/10).

Menurut dia, penyaluran kredit pada tiga bulan terakhir di 2013, OCBC NISP masih akan tetap menyasar sektor transportasi, logistik dan consumer goods. “Sektor-sektor yang kami sasar masih tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah kami lakukan selama ini,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur OCBC NISP, Hartati mengatakan pada Triwulan III-2013, perseroan  mampu membukukan penyaluran kredit menjadi Rp61,2 triliun atau mengalami pertumbuhan 21 persen dibandingkan periode yang sama di 2012. “Porsi terbesar penyaluran kredit kami masih pada SME (small medium enterprises/UKM),” ujar Hartati.

Dia menjelaskan, pada kuarta ketiga tahun ini penyaluran kredit ke SME mencapai 46 persen dari total kredit, kedua terbesar pada kredit korporasi sebesar 22 persen dan kredit konsumer mencapai 21 persen.

CAR 17%

Lebih lanjut, Parwati mengatakan Bank OCBC NISP menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) minimal 17 persen. Target ini diyakini akan tercapai apabila rasio-rasio keuangan sejalan dengan capaian di kuartal ketiga tahun ini. “Selain rasio keuangan yang positif, right issue ketujuh sebesar Rp3,5 triliun juga akan mampu mendukung CAR menjadi minimal 17 di akhir tahun ini,” kata Parwati.

Menurut Parwati, rights issue yang dilakukan OCBC NISP kali ini bukan hanya untuk memperkuat permodalan perusahaan di 2014, namun untuk menopang kecukupan modal dalam jangka panjang. “Per September ini CAR kami sebesar 14,9 persen,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Direktur OCBC NISP, Hartatti, perusahaan mencatat total aset per September 2013 sebesar Rp88,5 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 24 persen dari periode yang sama di 2012. “Laba bersih perusahaan Rp838 miliar atau tumbuh 28 persen dari tahun sebelumnya,” kata Hartati.

Dia menyebutkan, tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) net berada di level 0,4 persen. Sedangkan rasio keuangan lainnya, lanjut dia, Net Interest Margin (NIM) 4,1 persen, Return on Equity (ROE) 12,5 persen dan Return on Assets (ROA) 1,8 persen.

Pada periode yang sama, tambah Hartati, OCBC NISP membukukan dana pihak ketiga (DPK sebesar Rp62,9 triliun dengan volume kredit sebesar Rp61,2 triliun atau meningkat 21 persen dibandingkan dengan setahun lalu

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Percepat Konversi Gas Solusi Ketergantungan Minyak

JAKARTA- Kebijakan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar

KOPITU DPD Denpasar Implementasikan Program Sistercity Darwin-Denpasar

JAKARTA-Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU), setelah sukses