OJK Dukung Program Co-Branding Pengembangan e-channel

Friday 14 Nov 2014, 8 : 16 pm
by
kondisi stabilitas sistem keuangan berdasarkan data September 2021 masih terjaga, dengan kinerja yang terus bertumbuh positif tercermin dari pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana di pasar modal
Ilustrasi

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung kerjasama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) untuk program Co-Branding pengembangan e-channel untuk Fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan kerjasama ini merupakan langkah konkrit sinergi perbankan dan pasar modal di bawah OJK untuk mewujudkan infrastruktur yang memudahkan masyarakat melakukan investasi di pasar modal.

“Peningkatan jumlah investor pasar modal dapat kita upayakan dengan dukungan infrastruktur membuat masyarakat merasa mudah, nyaman dan aman dalam berinvestasi. Pengembangan infrastruktur yang mempermudah akses masyarakat ke pasar modal ini melengkapi sosialisasi dan edukasi yang secara masif dan terus menerus kami lakukan,” ujarnya.

“Kami juga telah melakukan penyesuaian peraturan terkait prinsip mengenai pengenalan nasabah di mana ke depannya investor dapat membuka rekening investasi di Perusahaan Efek melalui pihak ketiga, yaitu di antaranya melalui pihak bank,” imbuhnya.

Dengan adanya pengembangan infrastruktur yang senantiasa terus dilakukan, diharapkan masyarakat mendapat kemudahan untuk berinvestasi di pasar modal, dan dengan dukungan pengembangan infrastruktur Co-Branding seperti ini diharapkan target peningkatan jumlah investor di pasar modal dapat dicapai sejalan dengan visi OJK untuk pendalaman pasar.

Sementara itu, Direktur BCA Armand W. Hartono mengatakan BCA tentunya dengan sukacita menyambut baik kerja sama ini.

Melalui kerjasama ini, para investor dapat dengan lebih mudah melakukan akses ke AKSes KSEI melalui channel bank sehingga investor akan semakin mudah mendapatkan informasi dan melakukan penyelesaian atas transaksi pasar modal secara komprehensif dan terintegrasi dengan ringkas.

Investor juga cukup melakukannya melalui web bank pembayar, tanpa perlu melakukan transaksi tersebut di beberapa web.”

Saat ini BCA telah mengimplementasikan penyediaan informasi saldo dan mutasi RDN pada KlikBCA Bisnis, sedangkan KlikBCA Individu dan BCA Mobile ditargetkan dapat diimplementasikan pada bulan Desember tahun ini.

“Seluruh inovasi ini kami lakukan guna memberikan pelayanan terbaik kepada para investor dan berharap kerjasama yang dilakukan dapat semakin mendukung pertumbuhan Pasar Modal Indonesia.” lanjutnya.

Sedangkan Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga Lo Nyen Khing mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan KSEI ini, merupakan wujud komitmen CIMB Group untuk turut berperan dalam pengembangan pasar modal di kawasan regional, termasuk pasar modal Indonesia.

Oleh karena itu, CIMB Niaga beserta perusahaan afiliasinya terus aktif berperan dalam setiap upaya pengembangan pasar modal Indonesia.

Lo menambahkan, kerjasama dengan KSEI telah dilakukan sejak 14 tahun lalu. Dimulai pada tahun 2000 melalui kerja sama sebagai Bank pembayar settlement transaksi bursa.

Pada 2011, dilanjutkan dengan kerja sama sebagai Bank Administrasi Rekening Dana Nasabah (RDN), dan pada 2014 bekerja sama dalam Co-Branding antara AKSes KSEI dengan e-channel CIMB Niaga. Dalam kerja sama kali ini, akan diawali dengan penambahan fitur layanan internet banking CIMB Niaga yaitu CIMB Clicks.

“Dengan fitur tersebut, diharapkan dapat melengkapi infrastruktur pasar modal Indonesia yang dapat bermanfaat untuk memperluas basis investor,” pungkasnya.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perkuat Modal, MPPA Siap Private Placement Maksimal 752,91 Juta Saham

Listing di Papan Akselerasi, LFLO Mentok di Titik Autorejection Atas

JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek

Laba Bersih OCBC NISP Tumbuh 17%

JAKARTA-Kondisi perekonomian yang penuh tantangan untuk industri perbankan di Indonesia