OJK: Kondisi Pasar Keuangan Membaik

Thursday 17 Jul 2014, 5 : 57 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi pasar keuangan nasional sempat mengalami pelemahan pada bulan Juni sejalan dengan aksi tunggu investor terkait perkembangan politik dalam negeri.

Namun, pada dua minggu pertama bulan Juli kondisi pasar keuangan kembali membaik.

Kondisi positif dialami perbankan, pasar modal, maupun non-bank.

“OJK telah melaksanakan Rapat Bulanan Dewan Komisioner untuk mengevaluasi perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan. Industri jasa keuangan secara umum berada dalam kondisi yang baik,” ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB Otoritas Jasa Keuangan, Lucky F.A. Hadibrata, di Jakarta, Kamis (17/7).

Dia mengaku, pasar keuangan nasional sempat mengalami pelemahan pada bulan Juni. Akan tetapi, setelah pelaksanaan pilpres, kondisi pasar keuangan kembali membaik.

Secara year to date (ytd), jelasnya IHSG mencatat pertumbuhan yang tertinggi di kawasan yakni 17,7% dan ditutup pada level 5.032,6.

Nilai tukar Rupiah juga terapresiasi sebesar 4,9% ditutup pada level Rp11.580/USD.

“Selain itu, kinerja pasar SBN juga menguat rata-rata sebesar 31 bps,” katanya.

Menurutnya, kemampuan industri keuangan dalam menghadapi tekanan juga cukup baik. Permodalan perbankan tergolong tinggi dengan kecukupan pemenuhan permodalan (CAR) mencapai 19,5%.

Rentabilitas stabil dan memadai, dengan ROA berada pada kisaran 2,9%.

Di sektor pasar modal, imbuhnya NAB reksa dana menunjukkan peningkatan hingga mencapai Rp 210 triliun, didorong oleh net subscription yang cukup besar.

Selain itu di sektor IKNB, nilai investasi dana pensiun dan perusahaan asuransi juga menunjukkan peningkatan, walaupun disisi lain terdapat pelambatan pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan.

Sementara itu katanya kondisi likuiditas perbankan yang dicerminkan dalam rasio AL/NCD (AL/NCD = Aset Likuid / Non Core Deposit, dengan threshold 50%) memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan DPK terutama menjelang lebaran.

sektor pasar modal, aktivitas perdagangan kembali meningkat didukung kondisi politik yang cukup kondusif.

Sedangkan pada sektor IKNB, penyaluran pembiayaan mencapai 88,4% dan tingkat utang (gearing ratio) perusahaan pembiayaan naik menjadi 3,70 kali per Mei 2014.

“Faktor risiko yang perlu mendapat perhatian adalah kemungkinan pembalikan arah kebijakan moneter di Amerika Serikat, dan kenaikan harga minyak sebagai imbas dari eskalasi politik di Timur Tengah dan Ukraina,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Minimalkan Gap, Mukhtarudin Minta Himbara Perbesar KUR Untuk UMKM

CIREBON–Industri perbankan, khususnya Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) diminta lebih

Gunakan Internet Cepat, Operasi Jarak Jauh Bisa Dilakukan

SANGIHE-Konektivitas dan akses internet cepat dapat digunakan untuk mendukung layanan