JAKARTA-Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen memperkirakan, jumlah penawaran umum dan investor pasar modal masih akan terus bertambah hingga akhir 2020, serta nilai kapitalisasi saham syariah akan semakin membesar.
Menurut Hoesen, hingga 6 November 2020, penghimpunan dana melalui pasar modal tercatat mencapai Rp97,74 triliun dari sebanyak 144 penawaran umum.
“Sebanyak 44 perusahaan di antaranya merupakan emiten baru,” kata Hoesen dalam acara Sharia Investment Week 2020 di Jakarta, Senin (16/11).
Sementara itu, lanjut dia, jumlah investor pasar modal per akhir September 2020 mencapai 3,13 juta single investor idenfication (SID) atau bertumbuh 26,27 persen (year-to-date).
“Diperkirakan hingga akhir 2020 ini jumlah penawaran umum dan jumlah investor masih akan terus meningkat,” jelas Hoesen.
Dia menyampaikan, meski pada Maret 2020 laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh titik terendah di level 3.937, namun saat ini pergerakan IHSG sudah kembali ke jalur positif.
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG mampu bertahan di zona hijau pada level 5.461 dan pada penutupan Sesi I hari ini di posisi 5.474.
“Nilai rata-rata transaksi harian dan volume transaksi juga terus bergerak positif,” ujar Hoesen yang meyakini bahwa semua data transaksi di BEI akan melanjutkan tren positif hingga akhir tahun, sejak mengalami perlambatan di pengujung Kuartal I-2020.
Pada pasar modal syariah, ujar Hoesen, per 27 Oktober 2020 jumlah nilai kapitalisasi telah mencapai 3.061,6 triliun atau sebesar 51,4 persen dari total kapitalisasi pasar modal Indonesia yang mencapai Rp5.956,7 triliun.
Menurut dia, nilai kapitalisasi saham syariah akan terus membesar hingga akhir tahun ini.
“Saat ini jumlah outstanding Efek syariah di pasar modal meliputi 467 saham syariah, ada sebanyak 163 sukuk korporasi dan sebanyak 284 reksa dana syariah, serta sebanyak 65 sukuk negara,” ujar Hoesen.