Judul Buku: Orang-orang Hebat; Dari Mata Kaki ke Mata Hati
Penulis : Emanuel Dapa Loka
Kata Pengantar : Sofjan Wanandi dan R. Priyono
Epilog : Jaya Suprana
Penerbit : Altheras Publishing (Juli 2013)
Tebal Buku : XXV+223 halaman
Harga : Rp50.000,-
Apa kriteria seseorang disebut hebat? Menurut Sofjan Wanandi pada kata pengantarnya dalam buku ini, seseorang bisa disebut hebat bukan karena gagasannya, bukan pula karena omongannya, tidak juga karena banyak pengikut ataupun juga karena kekayaannya. Orang hebat adalah mereka yang melakukan pekerjaan besar, namun dengan rendah hati menyadari bahwa tanpa bantuan orang lain, pekerjaan itu tidak mungkin berhasil.
Kerendahhatian yang seperti itu tentu saja menuntut jiwa besar, menuntut profesionalisme dalam bekerja, memerlukan ribuan jam terbang dalam pekerjaannya, tidak menghindari risiko bahkan rela membayar “korban”. Korban adalah biaya yang harus dibayarnya, bukan meminta orang lain yang membayarnya. Atau dengan kata lain, ada “beyond the mission” yang berdasar pada “beyond the vision”.
Sementara menurut mantan Kepala BP Migas R. Priyono, orang hebat adalah orang yang secara total mengabdi bagi rakyat, bangsa dan negara tanpa meminta perhatian atau penghargaan khusus. Bahkan orang hebat itu merelakan dirinya bagi kehebatan orang lain. Pak Pri mengambil contoh dari kisah Ramayana. Karena Sukasranalah, Sumantri menjadi orang penting di Kerajaan Maespati. Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Sukrasna dengan segala kemampuannya dan wajahnya yang buruk, yang menyebabkan kakaknya Sumantri malu apabila sang adik datang—dan karenanya dia tidak dibolehkan datang ke istana—mengabdi tanpa kenal batas. Yang “mengenaskan”, Sukrasna kemudian mati terbunuh oleh panah Sumantri yang tadinya hanya untuk menakut-nakuti adiknya agar tidak turut serta ke istana.