PAN Buka Lebar Warga Biasa Jadi Caleg

Thursday 12 Apr 2018, 4 : 01 pm

JAKARTA-Partai Amanat Nasional diyakini mendapat animo yang besar dari masyarakat.

Karena itu PAN mengajak masyarakat meski bukan kader untuk mendaftar caleg PAN yang dilakukan secara terbuka.

“Tingginya animo masyarakat terhadap PAN cukup tinggi untuk ingin bergabung menjadi caleg. Baik dari Jatim, Jateng, Sulawesi, Sumatera dan daerah lain. Sehingga PAN terbuka untuk pendaftaran caleg,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat Dies Natalis ke-66 dan Wisuda ke-56 Universitas Krisna Dwipayana (Unkris), Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/4/2018).

Karena itu kata Zulkifli, PAN memberi kesempatan bagi warga negara yang merasa mempunyai kredibilitas dan kemampuan untuk mendaftarkan diri sebagai caleg, baik untuk DPRD kota, kabupaten, provinsi maupun anggota DPR RI.

“Meski warga negara biasa kalau memenuhi syarat, kapasitas meski bukan kader akan kita prioritaskan,” ungkapnya.

Pendaftaran tersebut bisa dilakukan melalui website www.calegpan2019.co.id, selama 3 minggu ke depan.

“PAN nanti akan memberi pelatihan agar bisa mewujudkan cita-citanya sebagai caleg DPR,” tambahnya.

Dia berharap masyarakat yang berminat gabung dengan PAN merupakan warga yang benar-benar ingin berjuang untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.

“Jadi, tidak hanya sekadar marah-marah tidak jelas, tapi untuk berjuang bersama-sama untuk Indonesia lebih baik,” imbuhnya.

Lebih jauh Zulkifli menambahkan salah satu tujuan Indonesia merdeka adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Karena itu negara harus menyelenggarakan pendidikan dan membiayainya.

Sehingga apa yang dilakukan oleh Unkris ini sudah membantu tugas negara.

“Banyak lembaga pendidikan swasta telah mengambil tugas negara dalam dunia pendidikan,” tegasnya

Menurut Zulkifli sebagai alumni Unkris, menyebut pendidikan itu sangat penting. Untuk itu semua rakyat berhak menikmati.

“Makanya, kalau ada mahasiswa yang tidak mampu, itu harus dibantu. Sehingga kalau Unkris mengeluarkan mahasiswa karena tak mampu membayar maka ini berarti melanggar konstitusi,” ujarnya.

Sementara itu memasuki tahun politik kata Zulkifli, yang kian memanas akhir-akhir ini khususnya menghadapi Pilkada, Pileg, dan Pilpres, itu biasa.

“Tapi, jangan karena Pemilu kita bermusuhan. Dalam demokrasi itu biasa,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Aksi Rebouund Akhir Pekan, IHSG Naik di Level 6.888,52

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup

Kemenperin Dorong Produksi Laptop Dalam Negeri Melalui Kebijakan TKDN

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk meningkatkan utilisasi dan pertumbuhan