Pariwisata Indonesia Jadi Kunci Hadapi Dampak Perang Dagang AS-China

Sunday 30 Jun 2019, 12 : 08 am
by

JAKARTA-Sektor pariwisata di Indonesia dianggap sangat potensial untuk menjadi kunci dan solusi dalam menghadapi dampak ekonomi akibat perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China.

Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Amalia Adininggar Widya mengatakan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sektor pariwisata dapat menjadi kunci pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sejak ditetapkan sebagai leading sector, pariwisata diharapkan dapat menjadi salahi satu sektor unggulan penghasil devisa negara. Apalagi ketika perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina mulai memberi dampak bagi perekonomian global termasuk Indonesia.

Amelia menjelaskan kalau salah satu “jalan pintas” yang bisa digunakan untuk menyelamatkan devisa negara adalah lewat sektor pariwisata.

“Analisis sementara menunjukkan industri pariwisata tidak terpengaruh oleh perang dagang. Meski sedang terjadi perang dagang, orang-orang tetap berwisata,” papar Amelia.

Namun yang mesti mendapat perhatian pemerintah dan para stakeholder adalah, bukan tentang seberapa banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tapi seberapa besar uang yang masuk dari sektor ini.

“Yang penting seberapa besar dana yang dihabiskan oleh wisatawan yang datang ke Indonesia, dan ini lah yang berdampak pada peningkatan produk domestik bruto (PDB),” jelasnya lagi.

Plt. Sekretaris Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri A. menjelaskan bahwa pariwisata bersifat kompleks dan karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memajukannya. “Kemenpar tidak dapat melakukan semuanya sendiri, perlu sinergi berbagai sektor,” himbaunya.

Lebih lanjut, Thamrin Bachri Tenaga Ahli Bidang Tourism juga menegaskan dampak langsung sektor pariwisata terhadap lapangan pekerjaan.

Ia membeberkan hasil penelitian UNWTO dan The International Labour Organization (ILO), berjudul Measuring Employment in the Tourism Industries tahun 2014, yang menunjukkan ketika ada 30 turis yang berkunjung ke suatu tempat, maka akan tercipta satu pekerjaan baru.

Di sisi lain, menurut Sutrisno, Ketua Bidang Pembinaan Hotel PHRI, pemerintah juga mesti memelihara iklim investasi.

Dari sudut pandangnya sebagai pebisnis, Sutrisno mengharapkan akan ada kebijakan yang mempermudah perizinan, memberikan kepastian hukum, sistem perpajakan yang lebih jelas, dan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Fahri: Kampanye Capres Masih Normatif

JAKARTA-Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melihat selama masa kampanye

Pakai Produk Dalam Negeri, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA-Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Teten Masduki,