Parpol Mulai Pilih-pilih Pasangan

Sunday 13 Apr 2014, 7 : 28 pm
by

JAKARTA-Peta politik Indonesia terus bergerak usai rilis hasil hitung cepat pemilihan umum legislatif (pileg) 2014. Antar partai politik mulai saling menjajaki untuk koalisi menyambut pemilihan umum presiden (pilpres) yang akan digelar Juni mendatang. Koalisi dilakukan karena berdasarkan hasil hitung cepat tidak ada parpol yang berhasil meraih lebih dari 20 persen suara dalam pileg.

Pengamat Politik, Arbi Sanit mengatakan, ada dua konsep dalam koalisi yaitu koalisi karena multi partai dan koalisi untuk pencapresan atau pemerintahan. “Menurt saya akan ada dua lokomotif yang akan maju pada Pilpres nanti, yaitu PDI Perjuangan dan Gerindra. Untuk PDI Perjuangan akan berkoalisi dengan PKB, NasDem, Demokrat, dan PAN. Sedangkan Gerindra akan berkoalisi dengan PPP, Hanura, Golkar, dan PKS,” ujarnya.

Arbi Sanit menambahkan dari urutan tiga besar PDI Perjuangan, Golkar dan Gerindra, yang paling mungkin mengajukan capres adalah PDI Perjuangan dan Gerindra. “Menurut saya, jika Golkar ingin tetap maju, maka yang paling pantas adalah sebagai cawapres. Karena capres dari PDI Perjuangan dan Gerindra sangat kuat,” tambahnya.

Untuk kemungkinam pasangan capres dan cawapres, Arbi Sanit menilai Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) adalah pasangan yang punya kemungkinan memenangkan pilpres. “Namun jika pasangan itu terbentuk, Jokowi atau Megawati Soekarno Putri harus membuat kontrak politik dengan JK, bahwa nanti semua keputusan ada pada Jokowi. Kedua pasangan ini akan saling melengkapi, Jokowi memiliki popularitas tapi tidak bisa memainkan elit nasional dan urusan luar negeri, sementara JK memiliki kemampuan untuk itu,” paparnya.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia ini melanjutkan jika JK menjadi cawapres Jokowi, dipastikan suara Golkar akan bergabung ke PDI Perjuangan. “Jika ini terjadi maka dengan masuknya suara Holkar sudah dapat dipastikan pasangan Jokowi dan JK akan menang,” lanjutnya.

Sementara Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro justru melihat ada 2 kemungkinan skenario koaliasi. Skenario pertama adalah terbentuknya 3 koalisi yaitu PDI Perjuangan dengan NasDem dan PKB, Golkar menggandeng Demokrat dan PAN, sementara Gerindra meminang PPP, PKS dan Hanura. “Skenario koalisi yang kedua adalah koalisi ramping, hanya ada 2 kelompok yaitu PDI Perjuangan berkoalisi dengan NasDem, PKB, Golkar, Hanura. Sedangkan Gerindra bersama dengan Demokrat, PAN, PPP, dan PKS,” lanjutnya.

Zuhro menambahkan, koalisi ramping ini kemungkinan besar yang akan terjadi. “Skenario kedua ini menurut saya yang paling besar yerjadi karena PDI Perjuangan dan Gerindra sama-sama memiliki capres yang kuat. Kedua partai ini juga sudah mulai mencari-cari pasangan yang tepat,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PB IDI Kerahkan Tim Medis Darat, Laut, dan Udara Untuk Penanganan Bencana Palu

JAKARTA-Tim Batalyon Kesehatan (Yonkes) TNI bersama tim Aju (tim pendahuluan)

Harga Minyak Meroket, Said Akui Dampak Perang Rusia-Ukraina Menekan APBN 2022

JAKARTA–Ketua Banggar DPR MH Said Abdullah mengakui dampak perang Rusia-Ukraina