PDIP Beri 8 Catatan ke Pemerintah Soal RAPBN 2016

Thursday 20 Aug 2015, 8 : 16 pm
by
Anggota FPDI Perjuangan DPR, Sirmadji Tjondro Pragolo

JAKARTA-Rapat Paripurna DPR dengan agenda mendengarkan pandangan fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2016 beserta Nota Keuangannya menyepakati pembahasan RAPBN 2016 dilanjutkan hingga disahkan menjadi Undang-undang APBN 2016. Namun, kesepakatan ini disertai dengan catatan dari sejumlah fraksi, termasuk Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.
Fraksi moncong putih ini menyetuji pembicaraan lebih lanjut sepanjang pembahasan RAPBN 2016 ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. “Sudah saatnya kebijakan politik anggaran yang akan diputuskan mempertimbangkan kondisi kehidupan rakyat yang sebenar-benarnya, sehingga kesejahteraan rakyat bukan sekedar cita-cita di atas kertas belaka. Karena itu, APBN 2016 yang akan diputuskan harus merupakan gambaran bagaimana jalan masyarakat adil dan makmur diwujudkan sebagai implementasi pasal 33 UUD 1945 maupun perwujudan dijalankannya Pancasila melalui jalan Trisakti,” ujar Juru Bicara FPDI Perjuangan, Sirmadji Tjondro Pragolo saat menyampaikan Pandangan Umum Fraksi PDI Perjuangan DPR terhadap RAPBN tahun 2016 beserta Nota Keuangannya di Jakarta, Kamis (20/8).
Kendati menyetujui pembahasan lebih lanjut soal RAPBN 2016, Fraksi PDI Perjuangan memberikan 8 catatan kepada pemerintah.
Pertama, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2016 sebesar 5,5% merupakan respon terhadap dinamika perekonomian dalam dan luar negeri. Namun, untuk mencapai pertumbuhan, Pemerintah patut melakukan kinerja nyata dan berupaya keras, yang difokuskan pada alokasi anggaran untuk program yang berpihak pada sektor-sektor yang langsung mampu menggerakan roda perekonomian rakyat. “Selain itu perlu adanya kebijakan pemerintah yang memperkuat industri nasional,” ujar Kang Sir.
Kedua, Pemerintah memperkirakan angka inflasi tahun 2016 berada pada level 4,7%. Fraksi PDI Perjuangan berpendapat agar target inflasi tercapai, maka Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan dan pengawasan ketat terhadap pengendalian harga pangan yang sangat rentan terhadap permainan para spekulan dan mafia. “Kami mendorong agar Pemerintah menjalankan politik harga yang sejalan dengan upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Artinya, tak sekedar menjamin ketersedian pangan di pasar, namun harus memastikan ketersediaan pangan,” jelasnya.
Ketiga, Pemerintah menargetkan nilai tukar rupiah untuk tahun 2016 sebesar Rp. 13.400 per dolar Amerika. Saat ini terindikasi kuat terjadi “perang mata uang” (currency war) antara Tiongkok dan Amerika. Untuk itu, Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan agar Pemerintah melakukan langkah koordinasi yang lebih baik dan terintegrasi dengan BI untuk mempertahankan nilai tukar rupiah.
Keempat, Pemerintah menetetapkan suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,5% lebih rendah dari yang ditetapkan dalam APBN-P 2015, sebesar 6,2%. Fraksi PDI Perjuangan mendorong agar penetapan tersebut dapat mengurangi beban terhadap APBN 2016.
Kelima, Pemerintah menetapkan harga ICP sebesar 60 dolar Amerika per barel yang merupakan angka batas bawah dari kisaran Kerangka Ekonomi Makro. “Angka tersebut belum sepenuhnya memperhitungkan dampak dari politik internasional yang juga mempengaruhi harga minyak dunia,” urainya.
Keenam, Pemerintah menetapkan lifting minyak ditetapkan sebesar 830 ribu barel per hari dan lifting gas sebesar 1,15 juta barel, setara minyak per hari. “Kami memberikan catatan kepada Pemerintah untuk terus berupaya sungguh-sungguh dalam meningkatkan lifting minyak sehingga penerimaan minyak meningkat,” tuturnya.
Ketujuh, dalam RAPBN 2016, Pemerintah menargetkan pendapatan negara 1.848 triliun dengan mengandalkan dari penerimaan pajak sebesar Rp 1.565,8 triliun atau naik 5,1% dari target dalam APBN-P 2015. Fraksi PDI Perjuangan menilai target tersebut akan sulit tercapai, mengingat realisasi penerimaan pajak pada tahun 2015 tidak mencapai target antara Rp120-200 triliun. “Rendahnya realiasasi penerimaan pajak harus disikapi dengan cermat oleh Pemerintah,” sarannya.
Kedelapan, melihat pencapaian PNBP di kuartal pertama tahun 2015 yang mencapai Rp 150,2 triliun atau 55,80% dari target APBNP 2015, Fraksi PDI Perjuangan memberikan apresiasi kepada Pemerintah terhadap pencapaian tersebut dan optimis target PNBP baik dalam APBNP 2015 maupun dalam RAPBN 2016 sebesar Rp 280,3 triliun akan terlampaui.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pidato Jokowi Mengeksploitasi ‘Ketidakbersihan’ Prabowo Dari Dugaan Pelanggaran HAM

JAKARTA-Ketua Setara Institute, Hendardi menilai pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo

Penyederhanaan Regulasi Jangan Sampai Melahirkan Banyak Aturan Baru

JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta Satuan Tugas (Satgas) Percepatan