JAKARTA-Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang pasar bagi produk barang dan jasa ke pasar ASEAN pada saat dimulainya ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015 nanti.
“Integrasi ekonomi kawasan ASEAN, berarti menciptakan pasar tunggal yang mencakup wilayah seluas 4,5 juta km persegi, dengan populasi lebih kurang 608 juta jiwa,” kata Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan dalam acara stadium general IPB di Jakarta, Sabtu,(18/5).
Menurut Gita, Integrasi ekonomi kawasan ASEAN ini juga akan mendorong arus investasi masuk ke dalam negeri yang menciptakan multiplier effect.
Karena itu, rasa optimisme itu didasarkan atas adanya beberapa peluang dengan diintegrasikannya ekonomi kawasan ASEAN ini.
Selain itu, Mendag Gita Wirjawan juga menjelaskan berbagai hal terkait dengan ASEAN Economic Community 2015.
Beberapa isu yang diuraikan, antara lain soal kesiapan dunia usaha menghadapi AEC 2012, sejauh mana distorsi perdagangan akan mengganggu daya saing Indonesia.
Termasuk, apa saja kebijakan yang disiapkan pemerintah dan kendalanya untuk mengeliminasi distorsi perdagangan tersebut, dan visi misi untuk mewujudkan perdagangan yang sehat dan berkeadilan (fair trade).
“Terkait dengan upaya untuk mengurangi distorsi perdagangan di kawasan ekonomi ASEAN, dalam Studium Generale itu Mendag menjelaskan bahwa Indonesia akan mengambil langkah-langkah yang dapat mendorong terjadinya peningkatan daya saing bagi produk barang dan jasa Indonesia. Hal itu dilakukan antara lain untuk menjamin perlindungan bagi Hak Kekayaan Intelektual, memberikan perlindungan konsumen, meningkatkan arus investasi sektor infrastruktur, dan menyempurnakan kebijakan perpajakan,” ujar Mendag.
