Pembiayaan Kendaraan Roda Empat BII Finance Naik 50%

Monday 28 Oct 2013, 9 : 15 pm
by

JAKARTA-PT Bank Internasional Indonesia Tbk mencatat kinerja perbankan Ritel mengalami turn around seperti tercermin dari laba Rp 48 miliar selama sembilan bulan pertama 2012 menjadi Rp 121 miliar dalam sembilan bulan pertama 2013.  Kinerja anak perusahaan Bank, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) dan BII Finance, yang berada dalam lingkup manajemen Perbankan Ritel juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Total pembiayaan kendaraan roda empat (konsolidasian) melalu BII Finance naik 50% per September 2013 dari Rp5,8 triliun per September 2012 menjadi Rp8,6 triliun per September 2013. Sementara pembiayaan kendaraan roda dua melalui WOM (konsolidasian) pada sembilan bulan pertama 2013 tercatat Rp8,6 triliun dibandingkan Rp9,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2012.  Hal ini berkatian dengan keputusan Bank untuk menyeimbangkan portofolio pembiayaan roda empat dan roda dua pada semester pertama 2013.

Rasio kredit terhadap simpanan nasabah (LDR) konsolidasian membaik dari 94,26% per September 2012 menjadi 93,09% per September 2013. LDR Bank saja (tidak termasuk anak perusahaan) terkelola dengan baik pada level 86,42%, sementara modified LDR konsolidasian yang memperhitungkan obligasi, pinjaman jangka panjang dan simpanan nasabah tercatat sebear 80,95% per 30 September 2013.

Perbankan Syariah BII juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sejak  menerapkan perubahan model bisnis. Total pembiayaan Syariah tumbuh dari Rp1,1 triliun menjadi Rp3,0 triliun, memberikan kontribusi sebesar 3,2% dari total kredit Bank dari hanya 1,4% pada September 2012.  Laba bersih Perbankan Syariah BII juga tumbuh signifikan dari Rp 18,4 miliar pada September 2012 menjadi Rp 157,1 miliar pada September 2013.

Faktor-faktor lain yang mendukung kinerja Bank selama sembilan bulan pertama 2013 adalah peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 10% dari Rp3,9 triliun per September 2012 menjadi Rp4,3 triliun per September 2013 sebagai akibat dari pertumbuhan kredit serta perbaikan kualitas aset. Persaingan ketat antar bank yang memberi tekanan pada marjin bunga bersih (NIM) perbankan telah menyebabkan penurunan tipis pada NIM BII menjadi 5,37% per September 2013 dibandingkan 5,88% tahun sebelumnya.

Kualitas aset terjaga baik sebagaimana tercermin dari perbaikan NPL gross mencapai 1,74% per 30 September 2013 dari 2,08% per 30 September 2012. NPL net naik tipis menjadi 1,02% dari 0,87%. Impaired loan gross stabil pada level 2,2% sementara impaired loan net terjaga pada  level 1,5%. Bank senantiasa menjaga kualitas aset melalui praktik perbankan yang prudent dan disiplin, memperkuat manajemen risiko dan proses kredit serta senantiasa memonitor debitur yang ada. Kualitas aset dari pembiayaan roda dua pada WOM juga terus mengalami perbaikan dengan NPL net membaik menjadi 1,57% dari 1,67%; sementara NPL net dari pembiayaan roda empat BII Finance terjaga rendah di level 0,09%.

Penurunan tajam dari beban provisi sebesar 33% mencapai Rp582 miliar per 30 September 2013 dibandingkan Rp868 miliar tahun sebelumnya, meskipun kredit tercatat tumbuh 21% sebagai hasil dari kualitas portofolio yang lebih baik dan manajemen recovery.

Peningkatan pendapatan dari fee sebesar 19% dari Rp1,4 triliun menjadi Rp1,7 triliun terutama disebabkan oleh pendapatan dari surat berharga. WOM kembali membukukan laba dimana laba bersih setelah pajak (stand alone) tercatat Rp59,9 miliar pada September 2013 dibandingkan rugi sebesar Rp36,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam hal business as usual – overhead costs terkelola pada 13%  dengan tambahan 8%  untuk ekspansi jaringan cabang dan elektronik serta investasi pada infrastruktur teknologi informasi dan sumber daya manusia untuk memastikan fundamental Bank tetap kuat. Overhead cost  tercatat sebesar Rp4,1 triliun per September 2013 dibandingkan Rp3,4 triliun per September 2012. Rasio cost to income (bank saja) per 30 September sebesar 66,6%. 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PHE WMO Tingkatkan Produksi Migas

JAKARTA-Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mampu memproduksikan

Transaksi Wealth Management Digibank by DBS Naik 6 Kali Lipat

JAKARTA-Layanan perbankan digital milik Bank DBS Indonesia, digibank by DBS,