Pembuat Televisi Rakitan Dapat Bantuan Modal dari Presiden

Monday 25 Jan 2016, 3 : 43 pm
by
Presiden Jokowi didampingi Menperin Saleh Husin memperhatikan kardus televisi merek Maxreen yang diproduksi oleh Muhammad Kusrin perakit televisi dari Karanganyar, Jawa Tengah (kedua kanan) didampingi istrinya Siti Aminah (kedua kiri) di Istana Negara, Senin (25/1)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo secara pribadi memberikan bantuan tambahan untuk modal usaha kepada Muhammad Kusrin, perakit televisi asal Karanganyar, Jawa Tengah. Bantuan modal ini sebagi bentuk apresiasi Presiden Jokowi atas usaha kreatifnya memproduksi barang daur ulang. “Secara pribadi Pak Presiden memberikan bantuan tambahan modal karena melihat bagaimana effort Mas Kusrin memproduksi ini kan (produk) daur ulang,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/1).

Namun Johan tak merinci jumlah bantuan modal yang diberikan Jokowi pada Kusrin. Bantuan itu diberikan seusai pertemuan antara Presiden dengan Kusrin, 42, dan istrinya, Siti Aminah, 43, di Istana Merdeka.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi secara mendadak menerima Muhammad Kusrin, di Istana Merdeka, Jakarta. Kusrin menjadi  pembicaraan di media sosial karena usaha kreatifnya merakit televisi dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian serta Perubahan Permendagri tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Presiden kata Johan mengaku ‎cukup terkejut dengan televisi rakitan Kusrin. “Dari sisi profesional sudah jadi standard untuk bisa dikomersilkan. Kardus pun sudah pakai brand,”katanya.

Hal ini menandakan televisi rakitan Kusrin ini bukan sekedar televisi untuk kalangan menengah ke bawah. “Tapi yang penting rakyat di bawah ini kan bisa mengakses informasi, bisa melihat berita, melihat informasi. Jadi selain fungsi UKM ada fungsi yang lebih penting lagi,” ucap Johan.

Patenkan Merek

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu, Kusrin juga menjelaskan tahapan-tahapan untuk memperoleh perizinan sudah dipenuhi. “Sehingga, dikeluarkanlah standard SNI, karena Mas Kusrin sudah memenuhi persyaratan-persyaratan yang diperlukan,” ucap Johan.‎

Kusrin sendiri saat ditanya wartawan apa yang disampaikannya kepada Presiden. ‎”Saya minta kepada Pak Presiden, minta tolong agar merek saya ini dipatenkan. Itu saja,” ucap Kusrin.

Selama ini, Kusrin menjual televisinya di Karanganyar. Namun ke depan, lelaki lulusan SD ini berencana mengembangkan usahanya dengan membuka cabang pemasarannya. ‎”Nanti di Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta,” ucap Kusrin.‎

Selain mengembangkan usaha, Kusrin juga berencana merakit televisi LED, tapi hingga saat ini, permintaannya masih banyak pada televisi tabung.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan sudah menjadi tugas dari kementerian yang dipimpinnya untuk melakukan pembinaan kepada pelaku industri, sehingga apa yang dilakukan pelaku industri, seperti Kusrin, secara legal dapat dibenarkan dan secara industri sudah layak untuk dipasarkan  ”Ini adalah produk yang dihasilkan oleh Mas Kusrin. Dan SNI yang sudah didapat itu, inilah yang ditunggu oleh Mas  Kusrin selama ini,” ucap Menperin sambil menunjukkan televisi rakitan Kusrin.

Menperin menggarisbawahi selama ini Presiden sering memberi perhatian terhadap pengusaha kecil seperti Kusrin. Kemenperin akan melakukan pembinaan agar Kusrin dapat memiliki produk dengan merk sendiri. “Sehingga nilai jualnya akan lebih meningkat,” ucap Menperin.‎

Menperin menjelaskan produk televisi rakitan Kusrin ini menggunakan bahan dari komputer bekas yang didaur ulang, “Dengan keahlian Mas Kusrin dapat  menjadi suatu produk yang bernilai tinggi,” ucap Menperin.

Lebih lanjut, Saleh mengatakan merek dalam kardus televisi yang tertulis Maxreen berasal dari kata Mas Kusrin.‎ “Ini punya remote, punya kartu garansi,” ucap Menperin.

Segmen pasar televisi Maxreen ini adalah tersendiri, sehingga tidak bersentuhan dengan segmen pasar produk pabrikan. “Pangsa pasarnya menengah ke bawah, karena dijualnya per unit dengan harga Rp 400-500 ribu, dan beliau bisa menjual setiap hari kira-kira hingga 150 unit,” ucap Menperin. ‎

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Firli Bahuri: Di Era Demokrasi Threshold Pemilu Harusnya Nol Persen dan Biaya Politik Nol Rupiah

JAKARTA-Dengan keterbukaan atau transparansi yang menjadi salah karakter utama sistem

Kemenkominfo Ancam Tindak Akun Sosmed Penyebar Hoaks Isu Boikot

JAKARTA-Pemerintah bakal menindak tegas akun-akun di sosial media yang menyebarkan