Pemerintah Mulai Menata Riset dan Inovasi

Monday 25 Nov 2019, 6 : 39 pm
by
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan para ilmuwan dan peneliti dari Indonesia yang berada di Korea Selatan, Senin (25/11)

KOREA-Pemerintah tengah berfokus untuk menyelesaikan satu per satu pekerjaan besar di Indonesia. Setelah berfokus pada pembangunan infrastruktur pada lima tahun ke belakang, kini pemerintah akan berfokus pada pembangunan sumber daya manusia pada lima tahun berikutnya.

Saat bertemu dengan para ilmuwan dan peneliti dari Indonesia yang berada di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pemerintah juga mulai menata soal riset dan inovasi. Diharapkan, setelah pembangunan SDM, pemerintah akan mulai berfokus pada pengembangan riset dan inovasi secara besar-besaran.

“Kita tidak ingin pikiran kita itu semuanya kita kerjakan, dan enggak ada hasilnya semuanya. Jadi pemerintah sekarang ini ingin bekerjanya fokus, gampang dikontrol, dicek, diawasi, sehingga tidak semuanya. Memang ini kita baru menata untuk riset dan inovasi,” kata Presiden Jokowi di Hotel Lotte, Busan, Senin, 25 November 2019.

Selain itu, di ibu kota baru nantinya Presiden ingin agar dirancang sebuah cluster besar untuk riset dan inovasi, di samping cluster pemerintahan dan cluster pendidikan yang memuat universitas-universitas kelas dunia.

“Saya enggak tahu nanti perisetnya ada berapa puluh ribu, tapi saya ingin gede banget karena memang sudah kita siapkan lahan di ibu kota yang baru dan kita ingin kalau sudah masuk ke sana artinya memang harus dibelokkan. Yang dulu anggarannya banyak ke infrastruktur akan mulai digeser masuk ke riset dan inovasi,” jelasnya.

Berkaitan dengan riset dan inovasi, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia mulai bertransformasi. Dalam bidang energi misalnya, penggunaan B20 yang sebentar lagi menjadi B30 telah berhasil mengurangi impor bahan bakar. Selain itu, Presiden juga ingin agar Indonesia tidak lagi mengekspor komoditas dalam bentuk bahan mentah.

“Saya kira negara kita memang terlalu banyak barang-barang yang bisa diubah dari yang dulunya diekspor barang mentah, menjadi barang-barang jadi atau setengah jadi. Itu strategi bisnis negara jadi ada added value, ada nilai tambah yang bermanfaat bagi rakyat. Dan kita harus optimis bahwa itu bisa kita kerjakan dengan baik,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hilirisasi Tingkatkan Nilai Tambah Hingga 70 Kali

BANGGAI-Pemerintah bertekad akan terus dan konsisten untuk menjalankan program peningkatan

Mudik Pakai Bus Tak Lagi Diminati

JAKARTA-Minat masyarakat menggunakan bus untuk pulang mudik diperkirakan mengalami penurunan.