JAKARTA-Rapat Pleno Komisi III DPR segera memilih lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari 10 calon pimpinan KPK yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan. “Pemilihan pimpinan KPK akan dilakukan secara musyawarah mufakat dalam
rapat pleno komisi,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K
Harman, Rabu (16/12) malam.
Menurut Benny, pemilihan itu akan dilakukan secara musyawarah mufakat. Namun jika tidak tercapai kesepakatan maka akan dilakukan pemilihan melalui voting tertutup.
Seperti diketahui 10 calon pimpinan KPK sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, pada Senin hingga Rabu, 14-16 Desember 2015. Mereka adalah, Sujanarko, Saut Situmorang, Alexander Marwatta dan Johan Budi Sapto Pribowo, yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Senin (14/12). Kemudian, Surya Tjandra, Robby Arya Brata, dan Basaria Panjaitan, menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Selasa (15/12), serta Agus Rahardjo, Busyro Muqoddas, dan Laode Muhammad Syarief, menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Rabu (16/12).
Lebih jauh kata Benny, pada proses uji kelayakan dan kepatutan, sebanyak delapan dari 10 calon pimpinan KPK menyampaikan pandangannya lebih mengedepankan pencegahan, jika terpilih menjadi pimpinan KPK. “Saya memperoleh kesan, delapan dari 10 calon lebih mengutamakan pencegahan,” ujarnya.
Politikus Partai Demokrat ini menjelaskan, KPK selama ini lebih mengedepankan penindakan daripada pencegahan. Hal ini menurutnya sesuai dengan tuntutan perkembangan kasus yang ditangani KPK. Jika mengacu pada undang-undang, menurut dia, penindakan hanya satu item dari enam tugas KPK.
Ketika ditanya figur seperti apa untuk memimpin KPK ke depan, Benny mengatakan, dia berharap KPK ke depan dipimpin oleh figur yang memiliki komitmen kuat untuk memberantas korupsi, memiliki pengalaman luas dan komprehensif atas tugas dan wewenang ketua KPK.***
