Pemuda Katolik Dukung Aparat Tangkap Aktor Intelektual Rusuh Papua

Tuesday 20 Aug 2019, 5 : 24 pm
by
Karolin Margret Natasa
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa

JAKARTA-Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa mendukung penuh Aparat Kepolisian untuk segera menangkap aktor-aktor intelektual yang melakukan tindakan rasisme, anarkis dan intoleran terkait kasus Papua.

Menurutnya, peristiwa Papua ini sungguh mengusik rasa kebangsaan sebagai bagian anak bangsa yang memiliki harapan besar meneruskan cita-cita para pendiri bangsa.

“Kami juga mendukung penuh tindakan tegas secara hukum dan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah dan menjunjung tinggi HAM, terhadap oknum-oknum yang secara sengaja bertindak separatism,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/8).

Dia berharap agar penanganan kasus Papua ini tidak pandang bulu. Siapapun yang diduga terlihat harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Saat ini dengan adanya peristiwa di Asrama Mahasiswa Papua-Surabaya, Semarang dan Malang dengan berbuah aksi balasan di Manokwari, Sorong dan Kaimana di Papua Barat dan Jayapura di Papua, tentu menjadi keprihatinan kita bersama ditambah dengan dibumbui isu rasisme,” imbuhnya.

Dia mengatakan Rumah Indonesia adalah rumah dari sebuah bangsa yang majemuk dimana para penghuninya memiliki kerinduan untuk hidup tenteram dan mewujudkan kesejahteraan bersama.

“KeIndonesiaan adalah persoalan “hidup-mati” yang diperjuangkan mati-matian oleh para pendiri bangsa,”jelasnya.

Impian rumah Indonesia yang tenteram itu membuat para pendiri bangsa mengalahkan ego golongannya masing-masing dengan menerima Pancasila sebagai jalan terbaik merawat “rumah Indonesia”. Hal ini telah menjadi konsensus nasional yang dihormati bersama meskipun mereka sadar ada banyak perkara diantara mereka yang tetap sulit dipertemukan.

“Sebuah nilai kehormatan dan jiwa besar telah diwariskan bagi penerus bangsa dengan secara ksatria mengesampingkan kepentingan primordial demi keuntungan bersama bagi seluruh penghuni rumah Indonesia,” terangnya.

Dia juga berharao agar Semua pihak, secara khusus Pemerintah harus bisa mengatur lalu lintas informasi media yang beredar. Karena pemberitaan ini dibombardir secara masif dalam beberapa waktu terakhir yang justru menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Pemuda Katolik mengajak organisisasi kepemudaan lainnya untuk tetap komitmen pada Sumpah Pemuda 1928. Pemuda Katolik punya tanggung jawab secara khusus terhadap Papua, karena banyak kader muda potensial Pemuda Katolik ada di Papua yang berwawasan kebangsaan dan menjadi masa depan bagi NKRI,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Fokus di Jasa Tambang Nikel, PPRE Incar Kontrak Baru Senilai Rp1,5 Triliun

JAKARTA-PT PP Presisi Tbk (PPRE) selama kurun tiga tahun ke

Teten Masduki Lapor Pajak Online dengan E-Filing

JAKARTA-Setelah sebelumnya Presiden dan sejumlah pejabat tinggi negara membuktikan kemudahan