BANDUNG –Proses penaataan pelaku usaha, khususnya UMKM yang berada di sekitar taman alun-alun dan Jalan Dalem Kaum dalam jangka pendek terhambat. Alasan hingga saat dana yang diminta belum turun. “Sampai saat ini anggaran di Distarcip (Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya) belum terealisasi, sehingga belum bisa ditata,” kata Ketua Satuan Gabungan Khusus (Satgasus) Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Ayi Vivananda di Bandung, Kamis (21/3)
Namun demikian, Ayi mengaku pelaku UMKM yang biasa disebut Pedagang Kali Lima (PKL) sudah diberitahu. “Prinsipnya mereka sudah tahu, besok depan Pendopo harus mulai dikosongkan. Termasuk halaman mesjid agung,” tambahnya
Lebih jauh kata Ayi, anggaran itu diperlukan untuk pengadaan gerobak yang sesuai dengan hasil pengukuran di Jalan Kepatihan beberapa waktu lalu. Sehingga para pedagang bisa menempati zona kuning di Kepatihan dengan kondisi lebih tertata.
Ayi mengakui hasil pengosongan PKL Kepatihan yang dilakukan beberapa waktu lalu belum sesuai harapan. Karena lapak yang telah diukur, malah diisi lagi oleh PKL dengan ukuran gerobak lama. “Bukan dibiarkan, sementara masih gunakan lapak-lapak lama, tapi tetap tidak menghalangi jalan,” terangnya.
Tenda permanen sudah dibongkar, sambung Ayi, begitu juga gudang sudah ditiadakan. “Inginnya, kuliner difokuskan ke Cikapundung Barat, tapi kondisi infrastruktur seperti trotoar juga harus dirapikan. Kalau untuk Jalan Dalem Kaum, sampai saat ini masih ditoleransi,” jelasnya.
Diperkirakan, terdapat sekitar 151 pedagang yang berjualan di Taman Mesjid Agung. Karena itu memang diperlukan sosialiasi dan pendekatan yang terus menerus. **can
