Pendukung UAS Persekusi Ansor Melayu

Thursday 27 Sep 2018, 4 : 49 pm
Tim Kirab Satu Negeri

RIAU-Kegiatan Kirab Satu Negeri GP Ansor Riau dan Sumatra Barat dihambat dengan berbagai cara hingga ancaman pisik dari puluhan orang yang mengaku ‘orang melayu’. Bahkan mengalami pengusiran dari masjid saat akan melakukan salat berjamaah. Namun semua perlakuan itu direspon dengan pasif dari ratusan Banser karena tak ingin memperkeruh suasana menjelang Pilpres 2018 ini.

“Alasan penolakan itu karena Banser dianggap pernah menolak UAS. Meski sudah kita jelaskan, tetap saja tak terima. Bahkan kami sudah berulangkali meminta maaf ke UAS, tapi sampai saat ini tak direspon. Semoga hati ulama sekelas UAS berkenan berbagi maaf kepada sesama muslim,” ungkap Purwaji, Ketua PW GP Ansor Riau, kemarin (27/9/2018).

Diantara langkah yang sudah ditempuh Ansor, antara lain melakukan klarifikasi kepaea lembaga adat melayu (LAM) agar berkenan melalukan mediasi.

“Dengan silaturrahim inilah, UAS bisa ikut meminimalisir terjadinya kesalahfahaman diantara sesama muslim. Lebih dari itu, juga ikut menjaga suasana sejuk karena mis-persepsi terhadap Banser ini lebih banyak disebabkan ‘gorengan-gorengan’ di Medsos yang tidak faktual,” katanya.

Selain melalui forum pengajian maupun lewat media massa, ajakan klarifikasi dan permohonan maaf itu sudah berulangkali disampaikan kepada UAS, namun hingga kini belum ada respon. “Ya sudahlah, kami sebagai muslim sudah menjalankan kewajiban yakni meminta waktu untuk tabayyun sekaligus mohon maaf. Semoga semua ini ada hikmahnya buat kami,” imbuhnya.

Kendati belum mendapatkan respon dari UAS, tapi LAM Riau justru yang menyambut hangat langkah-langkah yang ditempuh Ansor setempat. Namun, anehnya sejumlah oknum pemuda justru memprovokasi suasana, termasuk oknum-oknum beratribut FPI. Tapi tak ditanggapi oleh LAM maupun Ansor karena tak ingin memicu konflik horisontal berkepanjangan.

Kendati demikian, aksi penolakan terhadap kegiantan GP Ansor merebak di berbagai daerah Riau. Di Siak agenda KIRAB SATU NEGERI, “Haul Sultan Siak” dihadang massa. seratusan massa menolak Ansor masuk ke Lapangan Siak Bermadah. Siak malam itu 22 September mencekam.

Ada rekaman seruan seorang laki laki mengimbau agar pemuda Melayu keluar membela marwah karena yang di lapangan siak bermadah kalah jumlah dengan BANSER yang datang lebih dari 1000 personel. Beberapa akun FB juga terekam membuat status provokasi ‘Siak berdarah malam ini’.

“Saya dan 1000 an BANSER memilih mundur, tidak boleh ada benturan. Saya memenuhi permintaan Habib Umar, Ketua FPI Siak untuk meminta maaf kepada UAS. Permohonan maaf saya itu direkam dan disebarkan, tapi tetap saja kami harus pindah dari lapangan Siak Bermadah. Saya mengalah, kami menggelar HAUL di Masjid Islamic Center Siak, bukan di Lapangan depan istana yang sudah disiapkan,” papar Purwaji.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ditjen Pajak Keluarkan Meterai Desain Tahun 2014

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara resmi meluncurkan meterai tempel baru

Pemegang Saham Restui Rencana Rights Issue YELO Sebanyak 15,3 Miliar Saham

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Yelooo Integra