Penerima Jamkesmas Berkurang, Anggaran Malah Naik

Thursday 21 Mar 2013, 7 : 53 pm
by

SURABAYA-Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengurangi penerima Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), mendapat sorotan tajam dari para legislator Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya.

Salah satunya adalah Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. Dia menilai, Bila Pemkot Surabaya tidak mampu menjalankan program tersebut secara maksimal. Karena anggaran Jamkesmas tahun 2013, naik enam kali lipat lebih besar dibanding tahun sebelumnya.  “Kalau anggarannya cukup, mengapa harus dikurangi penerimanya. Ini menandakan kalau mereka (Pemkot Surabaya) tidak becus melaksanakan program tersebut,” tegas dia di Surabaya, Kamis (21/3).

Dikatakan dia, jika anggaran untuk program Jamkesmas Tahun 2013 sekitar Rp. 125 miliar, sedangkan anggaran untuk program Jamkesmas Tahun 2012 lalu sekitar Rp. 20 miliar.  “Anggarannya cukup besar, yaitu Rp. 125 miliar. Anggaran tersebut sudah naik enam kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yang hanya Rp. 20 miliar,” ungkap dia.  

Legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mempertanyakan, terkait dengan pengurangan penerima kartu Jamkesmas. Menurut laporan Pemkot Surabaya,  kata dia, tahun lalu Pemkot Surabaya memberikan Jamkesmas kepada 455 ribu orang, sekarang menjadi 320 ribu orang. Artinya Pemkot Surabaya telah mengurangi penerima Jamkesmas sebanyak 135 ribu orang. Padahal, kenyataan dilapangan, pihaknya menemukan jika pengurangan penerima Jamkesmas mencapai 175 ribu orang. “Menurut laporannya, mereka mengurangi 135 ribu orang, tapi ketika kita kelapangan ternyata pengurangan tersenut mencapai 175 ribu orang,” papar dia.

Baktiono juga mengatakan, jika data-data penerima kartu Jamkesmas amburadul dan usang. Hal ini, karena pihaknya menemukan dalam pendistribusian kartu Jamkesmas ternyata tidak tepat sasaran. Misalnya, ada yang ekonominya cukup mampu, tapi menerima Jamkesmas, ironisnya, ada warga yang benar-benar kurang mampu, tapi tidak mendapat Jamkesmas.  “Pendistribusian Kartu Jamkesmas tidak tepat sasaran. Ya, karena data-data mereka, data-data using alias data ngawur,” ujar dia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Gagal Bayar Utang, Pefindo Turunkan Rating WSBP ke Level Single D

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memutuskan untuk menurunkan peringkat PT

Pilkada & Komitmen Berdemokrasi Di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh: Ferry Mursyidan Baldan Sejatinya ajang kontestasi Pilkada adalah ruang