JAKARTA -Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (16/4) diperkirakan bergerak melemah karena minimnya sentimen positif di pasar uang serta rilis data mengejutkan dari Cina.
“Rupiah diperdagangkan dikisaran 9.675 – 9.750 per dollar Amerika Serikat (AS),” ujar Kepala Divisi Treasury BNI, Nurul Eti Nurbaeti di Jakarta, Senin (15/4).
Menurut dia, sentimen negatif dari eksternal terus memberikan tekanan terhadap pergerakan rupiah.
Dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Cina kuartal pertama 2013 yang turun ke 7,7 persen dibanding sebelumnya di 7,9 persen menjadi katalis negatif di pasar global.
Melemahnya data Cina mengindikasikan lesunya perekonomian global sehingga investor lebih memilih untuk memburu aset safe haven seperti dollar AS.
Padahal sebelumnya, sejumlah analis memperkirakan ekonomi Cina tumbuh 0,1 persen di kuartal I-2013.
Namun, perkiraan itu meleset akibat krisis Eropa serta ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.
“Pasar juga mendapatkan data penjualan ritel dan sentimen konsumen AS yang cukup lemah sehingga menghambat penguatan rupiah,” jelas dia.
Komentari tentang post ini