SURABAYA-Pengembangan wakaf produktif dibutuhkan untuk mendorong perekonomian nasional, khususnya di tengah masih terbatasnya pembiayaan sosial atau Islamic Social Finance. Terlebih lagi jika dibandingkan pembiayaan dan instrumen keuangan komersial berbasis perbankan dan pasar keuangan yang berkembang lebih maju.
Demikian disampaikan Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto dalam forum diskusi acara ISEF 2018 bertema “Inovasi Wakaf untuk Kemartabatan dan Kemakmuran Bangsa” di Surabaya, Rabu (12/12).
Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, jelasnya Indonesia memiliki potensi realisasi wakaf yang besar. Untuk itu, sejalan dengan inovasi yang terus berkembang, instrumen-instrumen keuangan sosial Islam seperti wakaf dapat lebih diperkuat sehingga semakin berperan untuk mendukung berbagai aktivitas produktif dan redistribusi kesejahteraan kepada masyarakat kurang mampu.
“Dalam jangka panjang, instrumen ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian pertumbuhan Sustainable Development Goals (SDGs) seperti mengurangi kemiskinan, mengatasi kelaparan, dan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan, serta memperkecil kesenjangan sosial,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini